Tegaskan Pembatasan Sosial, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya Turun Tangan Bubarkan Kerumunan
Anggota Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya meningkatkan jadwal berpatroli bersama dengan tujuan membubarkan kerumunan massa untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
Kepolisian Daerah Metro Jaya akan terus memantau massa atau di titik keramaian untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Upaya ini serius dilakukan agar tidak semakin banyak warga Jakarta yang terkena dan menularkan Covid-19.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, seluruh anggota polsek hingga polres seluruh Jakarta dikerahkan untuk berpatroli memantau di titik-titik keramaian massa agar penyebaran Covid-19 tidak semakin tinggi setiap harinya.
”Ini langkah preventif dan imbauan, seperti mandat maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Langkah persuasif dan humanis kami kedepankan untuk sosialisasi agar kesadaran untuk sosial distancing terus meningkat,” kata Yusri saat dihubungi, Rabu (25/3/2020) malam.
Pelaksanaan patroli, kata Yusri, akan terus berlangsung hingga kondisi di Jakarta kembali kondusif dan dinilai aman dari pandemi Covid-19. Diharapkan dengan patroli pagi hingga malam ini mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19 akan semakin berkurang.
”Ini adalah kesadaran kita bersama agar social distancing harus diterapkan. Jadi sekali lagi kami imbau warga jangan berkumpul dulu atau kalau mau pesan makan, bawa pulang dulu. Kami juga beri sosialisasi kepada masyarakat terkait virus ini. Untuk para pelaku usaha juga begitu, meminta pelanggannya membawa pulang minuman dan makanan mereka,” kata Yusri.
Seperti Rabu malam kemarin, kata Yusri, personel gabungan Polda Metro Jaya dan TNI Kodam Jaya berpatroli di sejumlah titik keramaian massa. Jumlah personel akan bertambah karena dari anggota bertugas di polsek juga turun berpatroli.
”Selasa malam kemarin, kami turun bersama anggota TNI, ada 160 personel di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Tambah dari polsek juga. Pokoknya kita tingkatkan terus patroli ini,” kata Yusri.
Dari hasil patroli, masih banyak masyarakat yang tidak disiplin melaksanakan imbauan pemerintah tinggal di rumah masing-masing. ”Masih ada yang berkumpul. Namun, dari beberapa laporan di sejumlah titik yang biasanya ramai sudah tidak ada lagi. Artinya, sudah ada ada kesadaran dari warga,” kata Yusri.
Antisipasi
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya menegaskan melakukan antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 jika nanti mencapai 8.000 kasus. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan membagi kasus-kasus ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok parah atau kritis 8 persen, berat 12 persen, dan ringan 80 persen.
Kelompok parah dan berat membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, seperti alat bantu pernapasan yang canggih. Kelompok ringan yang merupakan mayoritas bisa ditangani di fasilitas kesehatan umum, termasuk Wisma Atlet di Kemayoran.
Agar dapat menekan laju lonjakan, Anies mengimbau masyarakat agar tetap melakukan pembatasan sosial, menghindari transportasi massal apabila sudah penuh, dan segera pulang apabila jadwal kerja telah selesai. Camat, lurah, serta rukun tetangga dan rukun warga diminta memastikan warga tidak berkumpul semasa pandemi.