Pasien Positif Covid-19 asal Jakarta Meninggal di Pekalongan
Pasien laki-laki berusia 73 tahun tersebut mengeluhkan sesak napas, demam, dan batuk saat mengunjungi anaknya di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Senin (16/3/2020).
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Pasien positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19 asal Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia, Minggu (29/3/2020). Ini adalah kasus positif dan meninggal pertama di wilayah pesisir pantai utara bagian barat Jawa Tengah tersebut.
Pasien laki-laki berusia 73 tahun tersebut mengeluhkan sesak napas, demam, dan batuk saat mengunjungi anaknya di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, pada Senin (16/3/2020). Karena kondisinya tak kunjung membaik, pihak keluarga membawa pasien tersebut menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan, Kota Pekalongan. Setelah menjalani pemeriksaan awal, pasien tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Kraton, Kabupaten Pekalongan.
Di RSUD Kraton, pasien menjalani perawatan dan pemeriksaan usap atau swab tenggorok. Hasil yang menyatakan pasien tersebut positif Covid-19 keluar pada Sabtu (21/3/2020). Ini merupakan kasus positif pertama di wilayah pesisir pantai utara bagian barat Jateng.
”Kami mengimbau masyarakat tidak panik, karena hingga hari ini kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Pemalang tidak ada. Pasien yang meninggal tadi adalah warga Jakarta Selatan yang hanya 35 jam berada di wilayah Kabupaten Pemalang,” ujar Bupati Pemalang Junaedi dalam konferensi pers di Kantor Bupati Pemalang, Minggu (29/3/2020) malam.
Junaedi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pemalang memberikan fasilitas pemakaman bagi pasien meninggal akibat Covid-19 tersebut di Kabupaten Pemalang. Meski bukan warga Pemalang, pasien tersebut memiliki keluarga di Kabupaten Pemalang. Selain itu, adanya peraturan yang menyebutkan pasien tidak boleh dimakamkan lebih dari empat jam setelah meninggal juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk memakamkan pasien tersebut di Kabupaten Pemalang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Sholahudin mengatakan, sebelumnya, satu dari 12 anggota keluarga yang melakukan kontak dengan pasien ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan. Namun, pasien tersebut kondisinya membaik dan diperkenankan untuk dirawat di rumah.
”Berdasarkan hasil penelusuran kami, ada 12 orang yang melakukan kontak dengan pasien, tujuh orang merupakan warga Pemalang dan lima orang merupakan warga Jakarta. Semuanya sudah diperiksa dan kini dipantau kesehatannya,” kata Sholahudin.
Hingga Minggu malam, ada 1.209 orang dalam pemantauan di Kabupaten Pemalang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 908 orang masih dalam pemantauan dan sebanyak 301 orang sudah selesai pemantauan.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan di Kabupaten Pemalang sejumlah 14 orang. Sebanyak enam orang masih dirawat di rumah sakit dan delapan lainnya dirawat mandiri di rumah.