Pembatalan Perjalanan Kereta Jarak Jauh dari Jakarta Bertambah
Demi mencegah penularan virus korona melalui pergerakan orang dengan angkutan umum, PT KAI Daerah Operasi I Jakarta membatalkan puluhan perjalanan kereta jarak jauh, 1 April-1 Mei 2020.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bersamaan dengan pembatasan sosial dan jaga jarak fisik untuk mencegah penularan Covid-19, PT Kereta Api Indonesia membatalkan puluhan perjalanan kereta yang terdiri dari kereta jarak jauh dan kereta lokal. Pembatalan perjalanan dimulai 1 April hingga 1 Mei 2020.
Menurut Eva Chairunisa, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) I Jakarta, Rabu (1/4/2020), pembatalan perjalanan kereta itu berlaku untuk kereta jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Jakarta Kota. Adapun kereta lokal yang perjalanannya dibatalkan adalah kereta yang berangkat dari Stasiun Bogor Paledang, Stasiun Sukabumi, Stasiun Merak, dan Stasiun Rangkasbitung.
Untuk kereta jarak jauh, lanjut Eva, jika pada akhir Maret 2020 PT KAI Daop I merilis ada 28 perjalanan yang dibatalkan, pada 1 April ini jumlah perjalanan kereta jarak jauh yang dibatalkan bertambah. Ada 44 jadwal lagi yang perjalanannya dibatalkan untuk periode 1 April-1 Mei 2020. Adapun untuk kereta lokal ada 21 perjalanan yang batal pada periode 1 April-30 April 2020.
Eva menyebutkan, pembatalan dilakukan juga karena volume penumpang tidak sepadat saat waktu normal, bahkan sangat jauh menurun. Untuk stasiun keberangkatan di area Daop I Jakarta, rata-rata penurunan volume penumpang hingga 80 persen lebih.
Sebagai gambaran, volume penumpang dalam satu hari untuk Stasiun Gambir pada waktu normal dapat mencapai 15.000 penumpang. Saat ini, jumlah penumpang per hari turun menjadi sekitar 1.000 orang untuk keberangkatan. Di Stasiun Pasar Senen, dari rata-rata volume 17.000 penumpang per hari, saat ini jumlah penumpang per hari berkisar 4.000 orang untuk keberangkatan.
”Calon penumpang yang terdampak pembatalan KA pada kurun waktu tersebut dapat mengajukan pengembalian bea tiket secara penuh 100 persen di luar bea pesan. Kali ini PT KAI tidak mengalihkan penumpang yang jadwalnya batal ke perjalanan KA lainnya. Namun, penumpang dapat membeli tiket dengan jadwal KA yang lain secara mandiri,” jelas Eva.
MRT Jakarta
Untuk angkutan massal berbasis rel, PT MRT Jakarta juga melakukan penyesuaian layanan. Penyesuaian itu dilakukan sehubungan dengan perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga 19 April 2020.
M Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, dengan perpanjangan masa tanggap darurat, PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali melakukan perubahan kebijakan layanan operasi, yakni perubahan selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 20 menit sepanjang jam operasional. ”Kebijakan efektif diberlakukan mulai Senin, 30 Maret 2020,” jelasnya.
Perubahan kebijakan layanan operasi itu juga didasarkan pada evaluasi jumlah penumpang MRT Jakarta selama satu pekan terakhir. Jumlah penumpang semakin menurun secara signifikan dibandingkan ketika dalam kondisi normal yang mencapai 90.000-100.000 orang.
Meski ada penyesuaian headway, MRT Jakarta tetap beroperasi pukul 06.00-20.00. Juga ada pembatasan jumlah penumpang, yaitu 60 orang per kereta atau 360 orang per rangkaian kereta.