Belum Ada Penutupan Jalan untuk Pencegahan Penyebaran Korona
Surat edaran dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dinilai masih sebatas rekomendasi, bukan instruksi. Polda Metro Jaya menunggu arahan pemerintah pusat dan pimpinan Polri untuk penutupan akses jalan.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (2/4/2020), menyatakan belum ada penutupan akses ke jalan raya dan jalan tol di wilayah hukum polda untuk pencegahan penyebaran virus korona baru. Pihaknya menilai surat edaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek yang diterbitkan pada Rabu bersifat rekomendasi, bukan instruksi.
”Kami dari Polda Metro Jaya masih menunggu arahan dan kebijakan dari pemerintah pusat dan tentu saja dari pimpinan kepolisian,” ucap Sambodo.
Selama belum ada perintah, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum akan melakukan penyekatan dan penutupan akses jalan. Belum ada jalur akses ke dan dari Jakarta yang ditutup hingga Kamis siang.
Mereka yang menyebarkan kabar bohong tentang penutupan jalan untuk penanggulangan Covid-19 terancam dipidana. Pada Rabu (1/4/2020), misalnya, terdapat video dari warga tentang pemasangan pembatas beton di area akses keluar Tol Sedyatmo di Rawa Bokor, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Narasi dari perekam, akses keluar Rawa Bokor mulai ditutup sehingga pengendara yang mengarah ke Dadap atau Rawa Bokor diminta berhati-hati. Penutupan terkait zona merah, kemungkinan zona merah Covid-19.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan informasi itu hoaks. ”Informasi yang benar, terdapat perapian barrier beton oleh Dishub (Dinas Perhubungan) Kota Tangerang,” kata Yusri.
Informasi yang benar, terdapat perapian barrier beton oleh Dishub (Dinas Perhubungan) Kota Tangerang. Bukan untuk penutupan wilayah di Rawa Bokor.
Petugas pun memeriksa pelaku penyebar video, yaitu seorang sopir angkot jurusan Bandara Soekarno Hatta-Rawa Bokor berinisial KM (39).
Meski demikian, menurut Sambodo, Polda Metro Jaya sudah melakukan simulasi jika pembatasan akses transportasi diberlakukan. Ini untuk menjamin kesiapan polisi terhadap berbagai kemungkinan kebijakan yang akan diterapkan.
Akhir pekan lalu, isi surat telegram rahasia Polda Metro Jaya kepada para kepala kepolisian resor di wilayah hukum polda beredar di media sosial. Surat memuat perintah kepada para kepala bagian operasi polres untuk membuat rencana pengamanan penutupan jalan atau pengalihan arus kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta.
Yusri mengatakan, surat telegram itu sebenarnya dalam rangka persiapan personel Polda Metro Jaya untuk pelatihan simulasi pengamanan jika karantina wilayah diberlakukan. Para kepala bagian operasi polres diminta rapat pada Senin (30/3/2020) dengan membawa data soal titik-titik yang kemungkinan disekat saat karantina wilayah.
”Gunanya (data) untuk latihan simulasi pengamanan yang dimulai dari skala terkecil, sedang, hingga terberat,” ujar Yusri.
Gunanya (data) untuk latihan simulasi pengamanan yang dimulai dari skala terkecil, sedang, hingga terberat.
Menurut dia, simulasi mirip simulasi sistem pengamanan dalam kota guna mengantisipasi kerawanan saat pemilihan presiden-wakil presiden serta pemilihan kepala daerah. Gangguan keamanan belum tentu terjadi, tetapi polisi sudah siap jika itu terjadi.