Untuk mengurangi risiko virus korona melalui angkutan umum, mulai 2 April 2020, Transjakarta kembali mengurangi jumlah rute yang dilayani menjadi hanya 33 rute. Jumlah penumpang pun turun drastis.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen Transjakarta kembali mengurangi layanan mulai 2 April 2020. Terhitung mulai tanggal itu, jumlah koridor BRT dan rute dalam koridor yang dilayani menjadi hanya 33 rute.
Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah yang diperpanjang hingga 19 April 2020, diikuti dengan pengurangan layanan angkutan umum, jumlah penumpang angkutan umum, khususnya Transjakarta, terus turun.
Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi, Kamis (2/4/2020), menjelaskan, pengurangan layanan Transjakarta sudah dimulai Senin lalu, tetapi dikembalikan seperti semula pada keesokan harinya.
Pertengahan Maret 2020, rute Transjakarta malah sempat ditambah menjadi 123 rute dengan jam operasional pukul 05.00-22.00 untuk layanan reguler. Lalu, 11 rute dibuka untuk layanan armada malam hari mulai pukul 22.00 hingga pukul 05.00.
Pengurangan layanan ini untuk mendukung kebjakan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta yang menginginkan masyarakat bekerja dan belajar dari rumah untuk menekan persebaran virus korona. Sejak 23 Maret hingga 1 April 2020, jumlah koridor BRT dan rute dalam koridor BRT yang dilayani ada 45 rute.
Akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19 yang semula hingga 5 April menjadi hingga 19 April 2020.
Sejak dilakukan pengurangan layanan itu, jumlah penumpang terus turun. ”Secara umum terus turun,” kata Nadia. Pada situasi normal, Transjakarta mampu melayani hingga 1 juta penumpang per hari.
Penurunan jumlah penumpang membuat manajemen Transjakarta kembali mengurangi layanan. Adapun jam layanan operasional tetap dimulai pukul 06.00 hingga 20.00 dengan memberlakukan jaga jarak bagi pelanggan minimal satu lencang kanan dan lencang depan. Selain itu, Transjakarta tetap memastikan persoalan sanitasi di halte dan bus dengan membersihkan bus dan halte menggunakan cairan disinfektan.
Penurunan jumlah penumpang juga terjadi di MRT Jakarta. M Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, selama 23-28 Maret 2020, jumlah penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta terus turun. Apabila dalam kondisi normal jumlah penumpang terangkut 90.000-100.000 orang per hari, selama sepekan lalu jumlah penumpang terus turun drastis.
PT MRT Jakarta akhirnya menetapkan kebijakan baru, yakni waktu kedatangan antarkereta tidak lagi lima menit saat jam sibuk dan sepuluh menit di luar jam sibuk. Kedatangan antarkereta pekan ini sudah menjadi 20 menit sekali. Sementara jam operasional tetap dari pukul 06.00 hingga pukul 20.00.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menyatakan, Dishub DKI berharap jumlah penumpang terus turun untuk bisa menjaga jarak aman antarpenumpang. Jumlah penumpang di dalam bus dan kereta juga dibatasi.