Kota Bekasi Dapat Bantuan Alat Tes Cepat Lagi, Kali Ini 2.400 Alat dari DKI Jakarta
Di tengah kekurangan alat tes massal cepat di Kota Bekasi, DKI Jakarta menyumbangkan 2.400 alat tes cepat ke kota itu. Kerja sama antardaerah dalam menyikapi pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kota Bekasi mendapat bantuan 2.400 alat tes cepat Covid-19 dari DKI Jakarta, Sabtu (4/4/2020), di Balai Kota DKI Jakarta. Alat tes cepat itu sangat dibutuhkan warga Bekasi karena risiko penularan virus korona baru diyakini masih ada di tengah-tengah masyarakat.
Sebanyak 2.400 alat tes cepat (rapid test) itu diserahkan langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melalui salah satu petugas Posko Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta. Bantuan ini didapatkan Kota Bekasi setelah Rahmat Effendi bersurat ke Gubernur Anies Baswedan.
Rahmat Effendi dalam suratnya ke Gubernur DKI Jakarta menyebutkan kalau peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus terjadi dari hari ke hari. Kota Bekasi juga sudah menetapkan status darurat bencana agar fokus mencegah dan memutus mata rantai penularan virus korona baru.
Dari hasil pemantauan dan evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi juga masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19 sehingga dibutuhkan upaya masif untuk menangani persoalan itu. Bantuan dari DKI Jakarta juga sangat dibutuhkan karena DKI Jakarta dan Kota Bekasi secara geografis terletak bersebelahan sehingga banyak warga Bekasi yang lalu lalang ke daerah Jakarta.
”Semoga dengan tambahan alat rapid test dari Provinsi DKI Jakarta, untuk warga Kota Bekasi bisa lakukan tes kembali, mengingat dampak penyebaran ini sudah memasuki zona merah. Kami tidak henti-hentinya terus menyosialisasikan dampak ini,” kata Rahmat.
Pada hari yang sama, Kota Bekasi juga mendapat lagi bantuan 5.000 alat tes Covid-19, 6.000 masker, dan 10 alat penyemprot disinfektan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Bantuan itu diambil langsung Rahmat Effendi di Pantai Indah Kapuk, Kota Tangerang.
”Rasa syukur dan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan bantuan berupa alat rapid test, masker, beserta alat penyemprot disinfektan. Semoga ini dapat bermanfaat bagi warga Kota Bekasi,” kata Rahmat.
Sebelumnya, Kota Bekasi juga mendapat 3.000 alat tes cepat Covid-19 dari Gubernur Jawa Barat. Hingga 2 April 2020, alat tes cepat yang ada tersisa 200 alat tes.
Kota Bekasi dalam melakukan tes massal cepat memprioritaskan kepada kelompok warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan 50 orang terdekat dari dua kelompok warga itu. Tes cepat juga dilakukan pada profesi-profesi tertentu yang setiap saat berinteraksi dengan masyarakat, seperti polisi, ulama, dan jurnalis.
Empat PNS positif
Rahmat Effendi, Jumat (3/4/2020), di Kota Bekasi, menyebutkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi masih terus bertambah, termasuk penyebaran di lingkungan pemerintahan daerah Kota Bekasi. ”Ada tambahan kasus positif Covid-19 dari pegawai pemerintahan. Satu pegawai dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan tiga dari satpol PP Kota Bekasi,” kata Rahmat.
Dengan bertambahnya empat kasus itu, jumlah kasus positif Covid-19 di lingkungan Pemkot Bekasi jika ditotal sudah lima orang. Sebelumnya, PNS di Kota Bekasi yang pertama terjangkit Covid-19 ialah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana.
Berdasarkan data dari laman corona.bekasikota.go.id, yang diakses pada Sabtu (4/4//2020) sore, jumlah ODP di Kota Bekasi 360 orang dan jumlah PDP 197 orang. Adapun kasus positif Covid-19 meningkat dari 40 kasus menjadi 49 kasus.