Ditegur Tidak Pakai Masker, Pria Malah Todongkan Pisau ke Petugas
Pengendara yang tidak mengenakan masker lebih rentan tertular Covid-19. Namun, bukannya berterima kasih ditegur karena tidak bermasker, seorang pengendara tidak terima dan malah menodongkan pisau ke petugas.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang pria berinisial M tidak terima ditegur karena tidak memakai masker oleh petugas di titik pengawasan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Pasar Jumat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2020). M, yang tengah mengendarai mobil, malah mengacungkan pisau mengancam petugas.
”Pengakuannya, dia purnawirawan TNI,” ucap Camat Kebayoran Lama Aroman saat dihubungi Rabu (15/4/2020) malam. Ia memastikan seluruh petugas aman dan tidak ada yang terluka akibat perbuatan pengendara mobil pembawa uang untuk anjungan transaksi mandiri tersebut.
Kejadian sekitar pukul 08.30. Aroman menjelaskan, M mengaku sedang mengawal mobil yang ditumpanginya. Ketika dicegat karena tidak memakai masker, M turun dan membentak polisi dengan mengatakan, mau memakai masker atau tidak itu adalah haknya.
Ia lantas kembali ke mobil dan mengambil pisau untuk mengancam polisi dengan mengacung-acungkannya dari dalam mobil. Polisi, anggota Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, dan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang ada di sana pun segera merebut pisau dan membawa M ke tenda pos untuk diinterogasi.
Setelah diberi pengertian bahwa teguran petugas adalah untuk keselamatan seluruh pengendara agar terhindar dari penularan Covid-19, M meminta maaf dan mau menjalankan imbauan petugas. ”Ya sudah, ia akhirnya lanjut (berkendara) lagi,” ujar Aroman.
Pengetahuan
Dalam video yang beredar di media sosial, terdapat cuplikan yang menunjukkan pria itu juga memiliki semacam senjata api berbentuk pistol. Aroman menyebutkan bahwa itu bukan senjata api, melainkan airsoft gun. Secara keseluruhan, polisi yang bertugas di sana mengamankan satu pisau besar, satu pisau kecil, dan airsoft gun. Pisau ditahan petugas, tetapi airsoft gun dikembalikan kepada M.
Sosiolog Universitas Indonesia, Imam B Prasodjo, mendorong agar masyarakat memiliki tiga hal sehingga mau secara sukarela mematuhi ketentuan dalam PSBB, yaitu pengetahuan, kesadaran, dan tanggung jawab.
Pengetahuan tentang virus korona baru dan Covid-19 mesti terus disebarluaskan hingga level paling bawah agar warga memiliki kesadaran untuk mencegah percepatan laju penularan.
”Pengetahuannya harus pengetahuan yang benar, karena kalau tidak, yang terjadi misalnya stigma terhadap yang tertular serta terhadap jenazah,” ujar Imam.
Pengetahuan dan kesadaran tidak cukup. Rasa tanggung jawab juga mesti tertanam agar masyarakat menjalankannya karena dorongan pribadi untuk tidak sampai tertular virus serta tidak menularkan ke anggota masyarakat yang lain. Jika tidak, warga hanya mematuhi PSBB karena takut ditindak oleh polisi.