Stok Pangan DKI Jakarta Selama Ramadhan dan Lebaran Aman
Dengan manajemen stok yang tertata, BUMD pangan milik Pemprov DKI Jakarta, yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya, memastikan stok pangan untuk Ramadhan dan Lebaran aman.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari sepekan, umat Muslim memasuki Ramadhan. Hari Raya Idul Fitri pun sekitar satu bulan lagi. BUMD milik Pemprov DKI Jakarta yang bergerak di bidang pangan memastikan stok cukup dan aman bagi warga Ibu Kota.
Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Senin (20/4/2020), menjelaskan, kesiapan Food Station menghadapi bulan puasa dan hari raya bisa dipantau dari kesiapan stok pangan utama, yaitu beras. Selain itu, ada sejumlah bahan pangan lain yang diperlukan masyarakat.
Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di wilayah DKI Jakarta juga tidak berpengaruh pada pergerakan logistik pangan karena sektor pangan menjadi satu dari delapan sektor yang dikecualikan dalam Pergub 33 Tahun 2020.
Stok beras di Pasar Induk Cipinang berada dalam batas aman pada kisaran 28.000 hingga 30.000 ton. Adapun stok beras di PT FSTJ sendiri ada cadangan stok 7.000 ton di luar pasar induk Cipinang. Food Station mencatat, untuk beras, pada 19 April 2020 sebanyak 30 truk dengan muatan 694 ton beras masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Lalu, pada 20 April 2020 pukul 00.00-07.00, sebanyak 358 truk masuk ke pasar induk dan membongkar 3.846 ton beras.
Dengan demikian, pergerakan stok beras di PIBC pada 19 April 2020 sebanyak 28.312 ton dan pada 20 April sampai dengan pukul 07.00 sebanyak 32.158 ton.
Stok sebanyak itu akan aman sampai dengan 10 hari ke depan. ”Stok itu masih didukung dengan stok Bulog Jakarta-Banten yang masih di atas 300.000 ton. Kami akan jaga terus yang masuk ke PIBC,” ujar Arief.
Stok kebutuhan pangan yang juga dijaga Food Station adalah bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng. ”Gula kristal putih sudah masuk kembali 4.000 ton ke gudang Food Station. Kemudian bawang putih masuk di Pelabuhan Tanjung Priuk 40 kontainer dari Shandong. Per kontainer isi 29 ton,” ujarnya.
Food Station juga memastikan stok kebutuhan yang lain juga aman, yaitu minyak goreng yang per hari ini tercatat stok sebanyak 50.000 liter. ”Untuk telur, kami terus bekerja sama dengan peternak ayam petelur dari Blitar,” ujar Arief.
Pada saat yang sama, PD Dharma Jaya, BUMD yang mengurusi stok daging sapi dan ayam, memastikan stok aman.
Umayah, Pelaksana Tugas Kepala Subbidang Litbang PD Dharma Jaya, menjelaskan, Dharma Jaya melakukan impor daging sapi asal Australia sebanyak 650 ton untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran.
Pengimporan daging sapi dilakukan bertahap sejak 16 April lalu. Saat ini, 100 ton sudah masuk gudang Dharma Jaya dan masih akan datang lagi 550 ton.
Adapun stok daging ayam masuk bertahap. Pada 15-30 April, sebanyak 300 ton akan masuk, disusul pada Mei 2020 sebanyak 600 ton akan masuk gudang Dharma Jaya.
Sama halnya Food Station, stok yang disiapkan Dharma Jaya, selain akan dipakai untuk memenuhi pelanggan umum, sebagian stok juga akan dipakai untuk memenuhi warga pemegang kartu Jakarta Pintar (KJP).