Bandara Soekarno-Hatta Masih Layani Penerbangan hingga Jumat Malam
Kementerian Perhubungan memberikan kelonggaran untuk bandara dan beberapa maskapai penerbangan melayani penumpang yang sudah memesan tiket jauh hari hingga Jumat (24/4/2020) pukul 23.59.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bandara Soekarno-Hatta masih melayani sejumlah penerbangan komersial ke daerah-daerah Indonesia pada Jumat (24/4/2020). Namun, layanan penerbangan komersial mulai besok Sabtu (25/4/2020) akan dilarang beroperasi.
Eksekutif General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, Bandara Soekarno tetap melayani penerbangan komersil ke beberapa daerah di Indonesia pada Jumat (24/4/2020) hingga pukul 23.59.
”Pelayanaan penerbangan komersil tetap beroperasi khusus hari ini (Jumat), sebagai upaya sosialisasi juga. Namun, tidak semua penerbangan dilayani. Beberapa maskapai penerbangan sudah ada yang membatalkan penerbangan dan sudah memberi tahu penumpangnya,” kata Agus, saat ditemui di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hata, Jumat (24/4/2020).
Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang menambahkan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19, sudah diberlakukan di Bandara Soekarno-Hatta.
Meski aturan tersebut sudah diberlakukan, kata Febri, Kementerian Perhubungan memberikan kelonggaran untuk bandara dan beberapa maskapai penerbangan melayani penumpang yang sudah memesan tiket jauh hari hingga Jumat pukul 23.59. Selain itu, masih adanya layanan penerbangan dari bandara lain yang transit ke Bandara Soekarno-Hatta juga menjadi pertimbangan kelonggaran aturan.
”Besok, penerbangan domestik komersial sudah dilarang dan tidak ada pemesanan tiket dan layanan operasi penerbangan. Prioritas kami seperti dalam aturan hanya melayani penerbangan logistik, bantuan, dan penerbangan yang sifat penting,” kata Febri.
Adapun beberapa maskapai yang membatalkan penerbangan, seperti daerah tujuan Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Manado, Lampung, Lombok, dan Palembang.
Tak sabar
Rosid (41), Darno (49), dan delapan teman mereka baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, sekitar pukul 12.00. Mereka para pekerja yang dipulangkan perusahaan kelapa sawit di Kendari.
Darno mengakui tak mau pulang dulu ke kampung halaman karena belum menerima pesangon dan uang harian dua minggu sebelumnya belum dibayar. Namun, karena perusahaan tempatnya bekerja sudah membelikan tiket 5 hari yang lalu dan berjanji mentransfer uang pekerja, mau tak mau ia bersama teman lainnya harus segera meninggalkan Kendari.
”Dari Hasanuddin masih ada penerbangan. Katanya, setelah hari ini tak ada lagi penerbangan. Meski belum dapat pesangon dan uang harian, kami bersyukur bisa pulang ke Brebes, Jawa Tengah. Semoga kami tiba selamat dan bisa rayain puasa dan Lebaran bersama keluarga. Tak sabar tiba di kampung,” kata Darno, yang tak sabar menanti kedatangan bus travel.
Berbeda dengan Darno, Rosid tampak gusar dan bingung. Ia bukannya tak senang akan bertemu keluarganya yang sudah hampir 1,5 tahun berpisah jarak. Selain tak menerima pesangon dan oleh-oleh untuk anak istrinya, ia khawatir tidak sampai kampung karena ada larangan mudik oleh pemerintah.
”Tentu senang, ketemu keluarga, pasti senang dan tak sabar ketemu anak istri. Namun, ini kami bisa sampai tidak? Kalau dicegat polisi dan suruh balik gimana? Kami mau balik ke mana? Ke Kendari lagi, ya, tidak mungkin. Di Jakarta pun tak ada keluarga. Itu yang saya khawatirkan. Kalau sampai tak bertemu keluarga sia-sia kami dipulangkan. Dan gimana cara kami bertahan di Jakarta dengan uang pas-pasan ini,” kata Rosid.
Kerinduan serupa juga dirasakan Nabila (27), yang akan pulang ke kampungnya di Pekanbaru. Ia sudah cemas jika penerbangannya dibatalkan maskapai.
”Saya sudah pesan tiket dari seminggu yang lalu. Memang mau pulang lama sejak sebelum PSBB, tetapi masih tunggu persetujuan dari kantor. Nah, karena ada aturan untuk tidak masuk kerja, saya langsung beli tiket pulang sekalian merayakan Lebaran bersama keluarga,” kata Nabila