Persediaan kantong darah di Kabupaten Tangerang menipis selama pandemi Covid-19. Kondisi itu dipicu penerapan PSBB dan kecenderungan masyarakat yang enggan berdonor ketika bulan puasa.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang mulai kesulitan memenuhi tingginya permintaan kantong darah. Penerapan pembatasan sosial berskala besar dan kecenderungan masyarakat yang enggan berdonor ketika bulan puasa mengakibatkan stok kantong darah di Kabupaten Tangerang kian menipis.
Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang Zainal Muttaqien mengungkapkan, pada waktu normal, kebutuhan kantong darah per harinya mencapai 50 hingga 100 kantong darah. Stok kantong darah yang tersedia per 28 April 2020 di antaranya 70 kantong golongan darah A, 65 kantong golongan darah B, 161 kantong golongan darah O, dan 55 kantong golongan darah AB.
”Stok darah hanya terhitung puluhan di setiap golongan darah. Sekarang stok makin menipis,” kata Zainal yang dihubungi pada hari Selasa (28/4/2020).
Stok darah hanya terhitung puluhan di setiap golongan darah. Sekarang stok makin menipis.
Menurut Zainal, tambahan pasokan kantong darah setiap harinya berkurang sejak pandemi Covid-19. Saat pasokan kantong darah berkurang, permintaannya tetap.
Setiap bulannya tidak kurang 5.000 kantong darah selalu disalurkan PMI Kabupaten Tangerang kepada pasien. Mereka kebanyakan merupakan pasien thalasemia yang harus mendapatkan transfusi darah minimal satu kali dalam sepekan. Pasien lainnya yang membutuhkan darah adalah pasien demam berdarah, kanker, dan gagal ginjal.
”Dengan kondisi sekarang yang sedang penerapan PSBB, kami hanya mampu memproduksi 2.100 kantong darah per bulan. Jumlah itu jauh di bawah total kebutuhan rata-rata tiap bulan,” ujarnya.
Penerapan PSBB membuat sejumlah kegiatan donor darah yang rutin diselenggarakan PMI Kabupaten Tangerang di sejumlah tempat terpaksa dibatalkan. Sebagai gantinya, masyarakat bisa tetap mendonorkan darah dengan datang langsung ke kantor PMI Kabupaten Tangerang.
Namun, upaya itu belum optimal menggenjot persediaan darah. Dengan donor darah hanya bisa dilakukan di kantor PMI, jumlah orang yang bisa mendonorkan darah tiap harinya terbatas. Hanya maksimal 20 orang per hari.
”Untuk sekarang, kebutuhan darah mungkin masih bisa dipenuhi dengan sisa persediaan. Tapi, ke depan, kalau situasinya seperti ini, tentu kami tidak tahu apakah bakal bisa tetap memenuhi permintaan atau tidak,” katanya.
Ke depan, kalau situasinya seperti ini, tentu kami tidak tahu apakah bakal bisa tetap memenuhi permintaan (darah) atau tidak.
Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja menambahkan, selama bulan puasa, ada tren penurunan mendonorkan darah. Soma tetap berupaya mengajak masyarakat mendonorkan darah. Kini, PMI Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan instansi pemerintah, TNI, dan kepolisian.
”Kalau ke instansi itu, relatif lebih mudah digerakkan,” kata Soma.