Siapa sangka berbagi informasi kuliner seputaran halte dan stasiun di Ibu Kota bisa membantu banyak orang bertahan hidup tatkala pandemi korona jenis baru.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Awalnya sekadar berbagi informasi kuliner yang ada di seputar stasiun dan halte Ibu Kota. Kini informasi tersebut menjadi sumber penghidupan bagi pedagang dan warga yang banting setir untuk jasa titipan makanan.
Virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 membawa situasi normal baru. Tidak ada keramaian karena setiap orang sebaiknya beraktivitas di rumah, kecuali untuk hal mendesak atau penting. Imbasnya roda perekonomian terseok-seok sehingga banyak orang, khususnya di sektor informal, kesulitan mencukupi kebutuhan hidup.
Saat itulah informasi memainkan peran sebagai penolong banyak orang dari kesulitan. Salah satunya akun sosial media Dari Halte ke Halte. Akun berbagi informasi tempat-tempat makan dan menarik lainnya di seputar perhentian dan transit transportasi umum, baik halte, terminal, maupun stasiun.
”Dampaknya besar tidak saja membuat orang tertarik naik transportasi umum. Saat pandemi jualan ramai pembeli melalui pesanan dan ada ’lapangan kerja baru’ jasa titip makanan,” kata Ticko, Senin (4/5/2020).
Ia memanfaatkan berbagi informasi tersebut untuk jasa titip makanan selama pandemi di area Tangerang Selatan, Banten. Ticko menerima jasa titip dimsum dan bakwan. Pesanan akan diantar langsung ke rumah.
Hal yang sama juga dilakukan Wahyu. Ia memanfaatkan berbagi informasi itu untuk jasa titip makanan di seputaran Jakarta Timur. ”Sudah dua hari saya mulai jasa titip roti srikaya, roti bakar, dan lainnya. Lumayan menambah pemasukan di situasi seperti ini,” ujar Wahyu.
Para pedagang juga memanfaatkan berbagi informasi tersebut untuk menginformasikan situasi terkini dagangannya, misalnya perpindahan lokasi selama pandemi hingga layanan pesan-antar.
Salah satunya Syifa Fauziah yang menginformasikan perpindahan lokasi penjualan dimsum cabang Stasiun Sudirman, Jakarta, ke lokasi lain di seputar Honda Galaxy. Ia turut menginformasikan waktu buka dan pemesanan melalui nomor telepon atau sosial media agar kebagian dimsum.
Pengelola akun Dari Halte ke Halte juga menginformasikan buka atau tutupnya lokasi kuliner. Misalnya informasi tentang penjualan tahu campur di Fatmawati, Jakarta Selatan. Lalu nasi uduk di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. ”Usahakan beli dibungkus saja ya,” tutur Bono, salah satu pengelola akun berbagi informasi tersebut.
Informasi-informasi itu penting lantaran tidak sedikit warga yang kecewa karena stok habis ataupun lokasi jualan pindah dan tutup untuk sementara waktu selama pandemi.
Panduan
Akun berbagi informasi kuliner di seputar jalur transportasi itu terinspirasi dari artikel di majalah perjalanan, Travel & Leisure, tentang tempat-tempat menarik di sekitar stasiun Bangkok Mass Transit System, Thailand. Artikel itu sebagai pemandu ketika bepergian ke Bangkok.
Dari situ Bono terpikir membuat panduan serupa di Jakarta. Panduan semakin lengkap dengan kecintaannya pada ragam kuliner dan jalan-jalan. Kedua aktivitas itu sering dibagikan ke media sosial.
Ada beberapa teman yang memintanya untuk membuat akun khusus berisi informasi dan rekomendasi tempat-tempat makan dan wisata menarik yang pernah dikunjungi di Jakarta. Akhirnya pada Maret 2019 lahirlah akun tersebut. ”Kami juga berusaha mengenalkan tempat-tempat wisata dan bangunan bersejarah atau berarsitektur khas, dan kegiatan-kegiatan seni budaya, olahraga, dan sosial terutama di ruang terbuka dan pusat kebudayaan,” ujar Bono.
Selain itu, juga berbagi informasi seputar transportasi umum serta hal-hal yang erat kaitannya dengan kehidupan dan gaya hidup warga urban. Di dalamnya termasuk meningkatkan kepedulian terhadap tata cara dan tata krama penggunaan transportasi umum dan fasilitas umum yang baik.
Setidaknya ada dua sumber informasi dalam akun tersebut, yakni dari pengelola akun dan pengikut. Menurut Bono, tidak ada pemikiran untuk mendapatkan keuntungan apa pun bentuknya dari berbagi informasi tersebut.
”Agar informasinya berguna, maka kami mencoba perkenalkan dan promosikan warung kaki lima, restoran, kedai kopi yang punya cita rasa dan gaya yang khas. Terutama yang lokasinya dekat dengan halte atau stasiun dan merupakan milik UMKM atau perorangan,” katanya. Harapannya suatu saat berbagi informasi itu bisa menjadi rujukan bagi warga dan orang yang berkunjung ke Jakarta, baik wisatawan domestik ataupun mancanegara.