Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memastikan kapan pusat perbelanjaan akan buka kembali. Adapun aktivitas di pusat perbelanjaan masih ada walaupun terbatas seperti persyaratan PSBB.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mendiskusikan rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia meminta kejelasan.
Asisten Perekonomian Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati, saat dihubungi Selasa (19/5/2020) siang, menjelaskan, pihaknya masih berdiskusi mengenai rencana pembukaan pusat belanja. ”Ini kami sedang berdiskusi membahas itu, ditunggu saja, ya,” katanya.
Dalam keterangan tertulis, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat menjelaskan, pengelola butuh waktu satu minggu untuk persiapan menjelang layanan dibuka. Untuk itu, mereka meminta kejelasan mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang akan selesai pada 22 Mei ini.
Pengelola, lanjut Ellen, akan menerapkan standar operasi yang sehat, nyaman, dan menjaga kepercayaan pengunjung. Ketika beroperasi, mereka akan menyediakan pengukur suhu tubuh di setiap pintu masuk. Semua orang wajib mengenakan masker dan pengaturan jarak fisik serta sosial tetap dijaga.
”Kami menyerahkan semua keputusan tanggal buka dan jam buka kembali sesuai dengan kondisi setiap anggota asalkan tidak melanggar jadwal yang ditentukan oleh Pemerintah,” katanya.
Kami menyerahkan semua keputusan tanggal buka dan jam buka kembali sesuai dengan kondisi setiap anggota asalkan tidak melanggar jadwal yang ditentukan oleh Pemerintah.
Buka terbatas
Pada saat PSBB, tenant di mal yang boleh beroperasi adalah gerai makanan, supermarkert, dan apotek. Berdasarkan pantauan di Mal Senayan City, gerai yang masih buka, antara lain, The Foodhall, toko kue, toko kesehatan serta kecantikan Century, dan kedai kopi. Di kedai kopi itu, tidak terlihat ada orang nongkrong.
Warga yang belanja rerata menuju The Foodhall. Terpantau juga beberapa pengojek daring mengambil pesanan makanan dari penumpang di tempat ini.
Situasi berbeda terlihat di Ramayana di Pasar Palmerah, Jakarta. Selain supermarket, tempat ini juga menjual baju dan sepatu. Menjelang masuk, petugas menyarankan warga mencuci tangan. Suhu tubuh pengunjung juga diperiksa.
Meski semua pelanggan menggunakan masker, tidak terlihat pembatasan jarak fisik dan sosial. Mereka berkerumun di gerai pakaian yang diberi diskon hingga 50 persen.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Setyadi Surya menjelaskan, Ramayana hanya menjual kebutuhan pokok selama PSBB. Ketika dikonfirmasi mengenai aktivitas jual-beli di Ramayana Palmerah, sambungan telepon terputus.
Ketika dihubungi kembali, Setyadi tidak mengangkat telepon. Ia juga tidak membalas pesan singkat Kompas.