Sampah Rumah Tangga di Tangsel Menumpuk di Tepi Jalan Pasca-Lebaran
Volume sampah rumah tangga di Tangerang Selatan meningkat 10 persen selama Lebaran. Di sejumlah titik jalan, terlihat ada tumpukan sampah yang belum terangkut armada kebersihan yang tengah libur.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Volume sampah rumah tangga di Tangerang Selatan naik 10 persen saat Lebaran dan menumpuk di sejumlah lokasi. Sampah itu tak terangkut karena sopir pengangkut sampah libur Lebaran. Untuk sementara, pemerintah menempatkan bak kontainer sampah di sejumlah lokasi hingga armada pengangkut sampah kembali beroperasi.
Sehari pasca-Lebaran, Senin (25/5/2020), tumpukan sampah yang belum terangkut terlihat di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Di Jalan Sumatera, Jombang, Ciputat, Tangsel, tumpukan sampah rumah tangga berbalut tas plastik tertimbun di bawah tiang listrik.
Hamzah (59), warga setempat, mengungkapkan, tumpukan sampah di seberang rumahnya tersebut akibat petugas kebersihan tidak datang mengangkut sampah selama tiga hari. Sampah-sampah itu, menurut Hamzah, berasal dari orang-orang yang mengontrak di sekitar Jalan Sumatera, Ciputat.
”Biasanya setiap hari ada yang ngangkut sampahnya. Mungkin karena masih Lebaran jadi sudah tiga hari tidak ada yang ngangkut,” ujar Hamzah.
Tidak hanya di Jalan Sumatera, sampah yang berceceran di tepi jalan juga terlihat di depan SD Negeri 02 Jombang, Tangsel. Sampah tampak diletakkkan begitu saja di atas rerumputan yang tumbuh di tepi jalan.
Situasi di tepi jalan tersebut berbanding terbalik dengan di pasar-pasar. Di beberapa pasar terpantau tidak ada tumpukan sampah. Di Pasar Jombang misalnya, bak kontainer sampah di sebelah pasar tidak terlalu penuh.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Rastra Yudhatama menjelaskan, ada pergeseran tren kenaikan sampah pada Lebaran 2020. Biasanya, menjelang Lebaran pasar-pasar tradisional menjadi penyumbang sampah tertinggi. Namun, saat ini trennya bergeser dari pasar ke rumah tangga.
Menurut Yudha, pada Lebaran kali ini kenaikan volume sampah rumah tangga ditengarai mencapai 10 persen. Kondisi itu turut dipengaruhi imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah selama pandemi Covid-19. ”Volume sampah di pasar saat ini turun, justru yang naik sampah rumah tangga,” katanya.
Selama dua hari pasca-Lebaran, Yudha memperkirakan akan ada hingga 20 ton sampah rumah tangga. Dikonfirmasi mengenai petugas kebersihan yang tidak mengangkut sampah, ia mengatakan petugas kebersihan tidak libur saat Lebaran. Hanya, sopir pengangkut armada diberi libur satu hari. ”Besok mulai kami angkut dengan armada,” ucapnya.
Yudha menyampaikan, pemerintah sudah mengantisipasi situasi serupa setiap Lebaran. Dinas Lingkungan Hidup telah menyediakan bak truk sampah di sepanjang titik yang rawan akan sampah liar.
Antisipasi difokuskan pada Kecamatan Serpong dan Serpong Utara yang masih banyak perkampungan dan perumahan. Di Kecamatan Serpong Utara ada 4 bak truk sampah. Adapun di Serpong disediakan 3 bak truk sampah. Selain itu, bak truk sampah juga disediakan di Kecamatan Ciputat yang padat penduduk.
”Sekarang kan posisinya kami taruh bak sampah karena sopir pengangkut sampah diberikan libur 1 hari untuk Lebaran. Jadi biar (sampah) enggak berceceran, kami taruh bak supaya warga tetap buang di bak,” ujar Yudha.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Yepi Suherman menjelaskan, volume sampah yang dihasilkan warga Tangsel setiap hari ada sekitar 970 ton. Sebanyak 300 ton di antaranya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Cipeucang di Serpong.