Wagub DKI: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan atau Siap-siap Diberi Sanksi Berat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bagi pengelola mal yang tidak disiplin, ada sanksi mulai teguran hingga pencabutan izin.
Oleh
Neli Triana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga Minggu (14/6/2020), ada penambangan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 115 orang di DKI Jakarta. Secara total, kini ada 8.863 kasus di Ibu Kota dengan 571 orang di antaranya meninggal. Saat penambahan kasus masih cukup tinggi tersebut, Senin (15/6/2020), sejumlah pusat perbelanjaan kembali dibuka di Jakarta.
Dari siaran pers Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Minggu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan kasus Covid-19. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, seperti dikutip dari laman Jakarta Tanggap Covid-19, memaparkan, dari total 8.863 kasus di DKI, 4.091 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 571 orang meninggal dunia.
”Sampai dengan hari ini, kami laporkan 1.368 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.833 orang melakukan self isolation di rumah,” kata Ani.
Ani menambahkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 20.101 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.656 orang. Ia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan metode molekuler atau PCR (polymerase chain reaction) sampai dengan Sabtu (13/6/2020), sebanyak 202.619 sampel. Pada 13 Juni 2020 dilakukan tes PCR terhadap 4.426 orang, 3.308 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 115 positif dan 3.193 negatif. Total tes PCR pada kasus baru adalah 9.241 tes per 1 juta penduduk per minggu. Hal ini sudah melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
”Bagi masyarakat, kami imbau selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5-2 meter,” kata Ani.
Bagi masyarakat, kami imbau selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5-2 meter.
Terkait kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan ini juga diingatkan kembali oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Peringatan oleh Wakil Gubernur yang kerap dipanggil Ariza ini seiring akan dibukanya kembali pusat perbelanjaan atau mal pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama, yakni di pekan ketiga Juni, antara tanggal 15 dan 21 nanti.
Ariza sebelumnya meninjau sejumlah pusat perbelanjaan modern yang menjual produk non-food/pangan di Jakarta. Ia didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Marullah Mata\'ali, anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, serta Pengurus Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, antara lain meninjau Mall Kota Kasablanka dan Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Sabtu sore.
Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan mal-mal di Jakarta menerapkan protokol kesehatan. Seperti ditegaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan PSBB transisi pada 5 Juni lalu, dalam masa transisi menuju masyarakat aman, sehat, dan produktif, kegiatan sosial-ekonomi dapat dilakukan secara bertahap dengan batasan tertentu.
”Mal, pasar, dan lain lain yang memang kami akan buka mulai hari Senin, tanggal 15 Juni. Kami membuka unit-unit kegiatan secara bertahap. Untuk itu, kami telah menerapkan berbagai kebijakan. (Diharapkan) untuk semuanya patuh dan taat, membantu agar protokol Covid-19 atau kesehatan, (dan) PSBB bisa dilakukan dengan baik,” tutur Wakil Gubernur Ariza.
Pada fase pertama masa PSBB transisi di ibu kota Jakarta dimulai dengan melakukan pelonggaran bagi kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat dan efek risiko yang terkendali. Setelah pasar dan mal dibuka bertahap antara Senin dan Jumat pekan ini, pada hari Sabtu-Minggu (20-21/6/2020) mulai dibuka taman rekreasi dalam ruangan, taman rekreasi luar ruang, dan kebun binatang. Sebelumnya, sejak 5 Juni 2020, telah dibuka tempat peribadatan, perkantoran, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
”Betapa pun semuanya sudah baik, berbagai regulasi, aparat, dan sanksi yang berat sekalipun tidak ada artinya tanpa dukungan dari masyarakat, pihak swasta, dunia usaha, (serta) berbagai komunitas (dan) ormas. Untuk itu, kami minta seluruh warga patuh, taat, dan disiplin mematuhi ketentuan yang ada. Sebab, menurut para ahli/pakar, 80 persen keberhasilan kita menyikapi wabah (Covid-19) ini ditentukan oleh sikap dan perilaku warga itu sendiri. Semua harus ada kesadaran diri untuk pribadi, lingkungan, keluarga, dan semua yang hadir. Saling mengingatkan sesama kita untuk mematuhi. Itu cara yang paling efektif agar kita bisa keluar dari masalah ini,” kata Ariza, seperti dikutip dari siaran pers Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Minggu.
Ariza juga mengapresiasi proses persiapan pengelola mal di Ibu Kota dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung dan para tenant-nya.
”Kami minta semua pihak, termasuk pengelola mal dan pedagang ritel, kios-kios, semua harus memahami bahwa virus korona tipe baru ini sangat berbahaya. Jadi, jangan dianggap enteng. Cara menghadapinya dengan cara patuh dan taat pada protokol kesehatan. Bagi mal yang tidak disiplin, kami akan memberikan sanksi teguran, penutupan, dan bahkan sanksi pencabutan izin,” kata Ariza.