Mal Pelayanan Publik dipadati para orangtua penerima Kartu Jakarta Pintar. Akibat keterbatasan kapasitas tempat pelayanan, pemohon dilayani karyawan dari balik gerbang.
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mal Pelayanan Publik dipadati para orangtua penerima Kartu Jakarta Pintar atau KJP sebagai syarat pendebitan SPP sekolah. Keterbatasan kapasitas ruangan memaksa warga harus dilayani dari balik pintu gerbang.
Layanan tatap muka di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta telah dibuka kembali Senin (15/6/2020). Berdasarkan pantauan pada Selasa (16/6/2020) pukul 10.00, halaman Mal Pelayanan Publik hingga jalur pedestrian di depan gerbang dipadati oleh warga.
Sebagian besar warga yang mengantre di luar gerbang adalah para orangtua penerima KJP. Pagi itu, mereka berbondong-bondong datang ke Mal Pelayanan Publik untuk mencetak buku rekening Bank DKI di Cabang Bank DKI Mal Pelayanan Publik.
”Ini kami semua yang ada di luar sedang menunggu buat mencetak buku rekening. Buat pembayaran SPP sekolah,” kata Warsini (33), warga Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut dia, para penerima KJP wajib mencetak buku tabungan Bank DKI sebelum melakukan pendebitan SPP di masing-masing sekolah. Hal tersebut harus dilakukan setiap semester. ”Harus ada bukti saldonya dulu baru bisa didebitkan. Kalau tidak, sekolah tidak mau,” katanya.
Tuneka (36), yang tinggal di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, juga hendak mencetak buku rekening Bank DKI pagi itu. Dulu, ia tidak perlu repot-repot datang ke Mal Pelayanan Publik untuk mencetak buku tabungan tersebut. Dia biasanya mencetak di Bank DKI cabang yang ada di kawasan Tebet.
Saat ini, Bank DKI yang beroperasi masih terbatas sehingga banyak warga yang memilih datang ke Bank DKI di Mal Pelayanan Publik. Antrean warga yang hendak mencetak buku rekening untuk keperluan KJP di Mal Pelayanan Publik bahkan sudah ia lihat sejak pekan lalu.
”Sebenarnya sih bisa dilihat dari JakOne Mobile Bank DKI, tetapi sekolah enggak mau. Harus ada bukti fisiknya,” katanya.
Sementara itu, Wiwit dan Septi, warga Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, juga mengantre di luar gedung Mal Pelayanan Publik. Keduanya sedang menunggu buku rekening Bank DKI mereka dicetak pegawai Bank DKI.
”Saya cetak untuk urusan kerjaaan. Ada syarat dari tempat kerja buat cetak buku rekening Bank DKI,” kata Wiwit.
Sekitar pukul 10.30, salah satu karyawan Bank DKI terlihat mendekati gerbang Mal Pelayanan Publik bagian dalam. Ia terlihat memegang setumpuk buku rekening dengan dua tangan. Melihat hal itu, para orangtua peserta KJP yang sedang duduk-duduk di jalur pedestrian bergegas menghampiri karyawan tersebut.
Sambil dipisahkan pintu pagar Mal Pelayanan Publik, karyawan tersebut memanggil pemilik buku rekening satu per satu. Saat itu, kerumunan warga tidak terhindarkan. Meski mereka mengenakan masker, jarak satu warga dengan yang lain hanya hitungan sentimeter.
Karyawan Bank DKI yang enggan disebutkan namanya tersebut menjelaskan, kapasitas ruangan Bank DKI di Mal Pelayanan Publik amat terbatas. Hanya warga yang akan bertransaksi saja yang diperkenankan masuk. Warga yang hanya mencetak buku rekening dibantu oleh karyawan.
”Jadi kami yang akan keluar masuk mengumpulkan buku rekening. Warga tetap menunggu di luar,” katanya.
Sementara itu, Nita (46), Selasa siang, datang ke Mal Pelayanan Publik untuk mengurus perpanjangan SIM di Gerai SIM milik Polda Metro Jaya. Ia harus gigit jari pada siang itu karena jumlah pemohon yang dilayani telah melebihi kuota, yakni hanya 50 pemohon per hari.
”Katanya tadi antrean sejak pukul 6 pagi. Besok mau usaha lagi datang ke sini lebih pagi,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, kuota pelayanan perpanjangan SIM di tiap layanan berbeda-beda bergantung pada kapasitas ruang tunggu dan kapasitas produksi SIM masing-masing. Sebagai gambaran, jika kapasitas layanan hanya 200 orang, 200 orang pertama yang akan dilayani.
”Dengan sistem pertama datang, pertama keluar, siapa yang datang pertama akan mendapatkan kupon kuota,” katanya (Kompas/3 Juni 2020).