logo Kompas.id
MetropolitanKosmopolitan Berawal dari...
Iklan

Kosmopolitan Berawal dari Pemikiran Demokratis

Perubahan perilaku dan nilai secara besar-besaran mengenai kebiasaan kumpul-kumpul, bekerja, dan bersekolah diperlukan. Hal ini bukan untuk menjauhkan manusia, justru untuk melindungi sesama dari penularan Covid-19.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0MqQzkQcxRXkH1oZwP1Nr0Upy5s=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fa53b0766-e3b1-45ef-a803-46265b9cf271_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Foto udara Taman Benyamin Suaeb di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020).

Menafsirkan kembali budaya Jakarta sebagai kosmopolitan berarti mengingatkan masyarakat bahwa semua berlandaskan pemikiran yang rasional, terbuka, dan demokratis. Pendidikan yang mengasah daya pikir kritis dan sikap tenggang rasa menjadi kunci budaya tersebut.

”Kosmopolitan sejatinya tidak bisa diukur dari kemegahan pembangunan fisik, tetapi dari cara berpikir masyarakat di kota itu. Arti dari kosmopolitan adalah pola pikir yang terbuka dan bisa menerima berbagai perbedaan. Jika ada hal yang tidak disetujui, bukan menjadi alasan berkonflik, tetapi menjadi diskursus yang dibahas secara rasional,” papar sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Ubeidillah Badrun, Senin (22/6/2020).

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000