Senin, Ratusan Bus Bantu Urai Kepadatan Penumpang KRL Bogor
Untuk mengantisipasi kepadatan penumpang KRL di Stasiun Bogor pada hari Senin, 150 bus disiagakan di stasiun itu untuk mengangkut penumpang ke berbagai stasiun di Jakarta.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 150 bus dari sejumlah operator disiapkan di Stasiun Bogor, Jawa Barat, untuk mengurai kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL) saban Senin. Hari Senin dipilih karena jumlah penumpang KRL di hari itu merupakan yang terpadat.
Pada Senin (13/7/2020), Perum Damri menyiapkan 10 bus gratis. Berdasarkan data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, total 150 bus yang akan beroperasi dari Stasiun Bogor pada Senin mendatang. Selain bus dari Perum Damri, ada pula 65 bus dari Perum PPD dan 75 bus sekolah dari Pemprov DKI.
Bus dari Perum PPD dan bus sekolah memiliki rute yang sama, yakni dari Stasiun Bogor menuju lima tempat di Jakarta, yaitu Stasiun Tebet, Sudirman, Tanah Abang, Manggarai, dan Juanda.
Dihubungi pada Jumat (10/7/2020), Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin menjelaskan, 10 bus dari Damri berangkat dari Botani Square, Bogor. Bus ini mengangkut penumpang ke Stasiun Juanda dan Dukuh Atas.
”Kami diminta Kementerian Perhubungan dan BPTJ untuk turut mengurai kepadatan penumpang di Stasiun Bogor yang melonjak setiap Senin. Harapannya, warga yang berada di sekitar Botani Square tidak perlu lagi ke stasiun dan bisa langsung naik Damri ke Jakarta,” ujarnya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, kata Milatia, bus Damri bisa diisi 20-25 penumpang. Dengan demikian, sepuluh bus itu bisa mengangkut sekitar 250 penumpang setiap jam sibuk. Bus berangkat dalam rentang pukul 05.15-09.15.
Pengamat sosiologi perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, mengibaratkan Senin sebagai ”hari keramat” bagi penumpang KRL. Berdasarkan pantauannya selama dua minggu terakhir, tak kurang dari 4.000 pelaju naik di Stasiun Bogor saat jam sibuk.
”Nanti dikhawatirkan ketika penumpang membeludak di stasiun, waktu tunggu lama, potensi tertular Covid-19 lebih tinggi. Makanya dialihkan ke bus,” katanya.
Dengan asumsi setiap bus mengangkut 15 orang, ujar Yayat, 150 bus bisa mengangkut 2.250 orang. Ini sudah mengurangi 50 persen beban KRL di Stasiun Bogor saat jam sibuk.
Menurut Yayat, Pemerintah Kota Bogor harus membenahi situasi di depan Stasiun Bogor. Aliran penumpang KRL dan penumpang bus harus diatur sedemikian rupa agar tidak bentrok dan menciptakan kerumunan baru.
Lonjakan penumpang di hari Senin terekam oleh PT Kereta Commuter Indonesia selaku operator KRL. Pada Senin (6/7/2020), penumpang di Stasiun Bogor berjumlah 19.452 orang. Ini merupakan jumlah penumpang paling banyak dalam seminggu ini. Di luar hari Senin, rerata penumpang berkisar 18.000 orang.
Secara keseluruhan, pada Senin (6/7/2020) tercatat 419.000 penumpang memakai KRL. Angka ini merupakan yang tertinggi selama bulan Juli. Pada bulan Juni, jumlah penumpang terbanyak terjadi pada Senin (29/6/2020), yakni 393.498 penumpang.