Program Internet Gratis di Kota Tangerang Terkendala Ketersediaan Tempat
Pelajar di Kota Tangerang terbantu dengan internet gratis untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Namun, program belum menyentuh semua wilayah karena terkendala ketersediaan tempat.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang menyediakan akses internet gratis bagi warga kurang mampu untuk menunjang metode pembelajaran jarak jauh. Internet gratis disebar ke ratusan wilayah rukun warga atau RW di Kota Tangerang. Namun, program tersebut belum merata diterapkan di seluruh wilayah RW karena terkendala ketersediaan tempat.
Program internet gratis tersebut telah dimulai sejak pertengahan Agustus 2020. Pelaksanaannya dimulai dengan menyeleksi perusahaan penyedia layanan jaringan internet (provider). Setelah itu dilanjut dengan memulai pemasangan alat di tiap RW. Anggaran sebesar Rp 1,8 miliar disiapkan untuk menunjang program internet gratis di tiap RW hingga Desember 2020.
Pemkot Tangerang menargetkan pemasangan jaringan internet gratis di 974 RW hingga akhir Agustus 2020. Data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Tangerang per Kamis (27/8/2020) menyebutkan, jumlah RW yang telah dipasangi jaringan internet gratis mencapai 250 RW. Pelajar sekolah yang terkendala biaya kuota internet bisa memanfaatkan program itu.
Muhammad Daffa (13), seorang pelajar di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, mengaku selalu khawatir kehabisan kuota internet untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Daffa kerap kehabisan kuota internet saat mengikuti PJJ. Orangtuanya tidak sanggup memberikan ia biaya tambahan untuk membeli paket internet.
Hal serupa diungkapkan Ahmad Setiabudi (13). Ia kerap kehabisan paket data internet setelah mengikuti PJJ. Program internet gratis membantu Ahmad untuk tetap bisa belajar tanpa khawatir kehabisan kuota internet.
Ahmad Setiabudi (13) kerap kehabisan paket data internet setelah mengikuti PJJ. Program internet gratis membantunya untuk tetap bisa belajar tanpa khawatir kehabisan kuota internet.
”Yang sudah aktif online dan bisa dipakai belajar baru di 250 RW. Sisanya kami targetkan akhir bulan ini sudah bisa online semua,” ujar Mualim, Kepala Bidang Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Tangerang.
Sejumlah kendala dihadapi pemerintah untuk mencapai target memasang internet gratis di 974 RW. Salah satu kendala adalah keterbatasan tempat atau lokasi pemasangan internet gratis. Menurut Mualim, pemerintah tidak bisa sembarangan menentukan lokasi pemasangan jaringan internet.
Hanya tempat-tempat berukuran luas dan memungkinkan untuk penerapan protokol kesehatan yang bisa dipasangi jaringan internet. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kerumunan pelajar yang bisa menyebabkan munculnya kluster penyebaran Covid-19.
Selain luas, kriteria tempat yang ideal untuk dipasangi internet gratis antara lain di ruang terbuka atau terdapat ventilasi udara. ”Makanya, hingga sekarang, tempat yang paling banyak dipakai itu balai warga, posyandu, mushala, dan masjid karena memang tempatnya lumayan luas dan memungkinkan untuk penerapan protokol kesehatan,” tuturnya.
Untuk sementara, jumlah RW yang mendapat program internet gratis bagi pelajar belum akan ditambah. Penambahan jumlah RW akan dilaksanakan apabila terdapat anggaran tambahan. Jumlah RW di Kota Tangerang mencapai 1.014 RW. Saat ini, Pemkot Tangerang memprioritaskan RW-RW yang dinilai banyak terdapat masyarakat kurang mampu.
”Kalau yang di wilayah elite atau perumahan itu belum, ya. Karena dari yang kami lihat, kan, mereka rata-rata sudah mampu pasang internet sendiri,” ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, gedung-gedung pemerintah, seperti gedung kelurahan dan kecamatan, bisa dipergunakan sebagai tempat untuk PJJ. Oleh karena itu, selain balai warga, mushala, dan masjid, program internet gratis juga akan dipasang di kantor kelurahan dan kecamatan, sepanjang menunjang untuk penerapan protokol kesehatan.