Disiplin pada Protokol Kesehatan di Kawasan Khusus Pesepeda Tampak Membaik
Pelaksanaan kegiatan bersepeda di Jakarta Utara minim pelanggaran pada protokol kesehatan. Partisipasi warga juga kian menurun.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga DKI Jakarta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan bersepeda di kawasan khusus pesepeda di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota kian membaik. Para pesepeda masing-masing dengan caranya sendiri tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan, terutama mengenakan masker dengan benar, menjaga jarak, dan menghindari interaksi atau kerumunan dengan kelompok pesepeda yang tak dikenal.
Pada Minggu (6/9/2020) pagi, di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan dua lajur khusus bagi warga yang hendak berolahraga, yaitu jalur pesepeda dan jalur pejalan kaki. Dari pukul 07.30 hingga pukul 09.00, tidak terlihat ada kerumunan di dua lajur itu.
Para pesepeda terus bergerak dan tetap mengenakan masker. Meski demikian, kerumunan masih terlihat di beberapa tempat peristirahatan di tepi Jalan Benyamin Sueb, terutama tempat para pedagang kaki lima menjajakan dagangannya. Pesepeda yang mengenakan masker dengan menurunkan masker ke bagian bawah mulut pun masih jamak terlihat selama kegiatan bersepeda.
Karnito (42), salah satu warga yang ikut bersepeda bersama putranya di kawasan khusus pesepeda (KKP) di Jalan Benyamin Sueb, mengatakan, dirinya mulai rutin bersepeda setiap pekan sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Jalan Benyamin Sueb sebagai KKP. Aktivitas itu ia lakukan sebelum masuk kerja.
”Harapan kami sebenarnya kawasan pesepeda ini jangan hanya ada setiap hari minggu. Kalau bisa diadakan tiap hari dan lebih bagus itu dilaksanakan di ruang terbuka hijau, misalnya di Hutan Kemayoran,” kata pekerja bengkel mobil itu.
Bersepeda pada masa pandemi Covid-19, bagi Karnito, kian berarti untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Momentum bersepeda itu juga kian menumbuhkan kedekatan dengan keluarga, terutama anak-anaknya.
Adapun untuk menghindari bahaya penularan Covid-19, Karnito bersama putranya saat bersepeda tetap mengenakan masker dan selalu mengantongi cairan pembersih tangan. Mereka saat beristirahat pun mencari tempat yang sepi dan jauh dari tempat berhentinya pesepeda lain.
”Tujuan berolahraga itu, kan, menjaga tubuh agar tetap sehat. Kalau ke sini untuk cari penyakit, ya, ngapain,” katanya.
Kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan selama bersepeda juga dijalankan dengan baik oleh dua remaja bernama Zaidan (18) dan Riko (18). Mereka mengakui, bersepeda dengan menutup rapat mulut dan hidung cukup menyulitkan lantaran kesusahan untuk bernapas.
Namun, kesulitan itu tak dijadikan alasan untuk menurunkan masker. Adapun untuk mencegah kesulitan bernapas, mereka mengatur ritme bersepeda dengan mengayuh dalam tempo lambat.
”Sebelum pandemi itu bisa kebut-kebutan. Tetapi, pada masa seperti sekarang ini susah karena sulit bernapas, jadi mengayuh sebisanya saja asalkan bisa keluar keringat,” kata Riko, warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Minim pelanggaran
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Harlem Simanjuntak, saat dihubungi secara terpisah, mengatakan, pelaksanaan KKP di Jakarta Utara merupakan pelaksanaan pada pekan kedua setelah sempat ditiadakan untuk mencegah penularan Covid-19. Warga yang mengikuti kegiatan bersepeda di KKP wilayah Jakarta Utara jumlah tak begitu banyak ketimbang awal KKP sebelum ditiadakan.
”Hari ini, sama seperti minggu kemarin, peserta tidak cukup banyak. Dari dua titik KKP, peserta terbanyak ada di Jalan Danau Sunter Selatan,” katanya.
Ia menambahkan, kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan pada pekan kedua pelaksanaan KKP kian membaik. Semua warga yang hadir rata-rata mengenakan masker dan menjaga jarak sehingga tidak ada peserta yang mendapat sanksi kerja sosial atau denda.
”Laporan yang saya dapat tidak ada pelanggaran di dua titik. Artinya, kesadaran warga semakin membaik, sosialisasi sudah cukup menyadarkan warga. Jadi, administrasi denda tidak ada, hukuman sosial juga tidak ada,” kata Harlem.
Meski demikian, ia mengakui, masih ada pesepeda yang membawa anak kecil, terutama berusia di bawah 9 tahun. Namun, karena anak kecil yang datang ke KKP bersama orangtua, petugas terus mengingatkan agar tidak masuk ke lokasi KKP.
”Ada yang kami bisa halau dan mereka patuh, tetapi ada yang langsung masuk karena bersepeda. Jadi, kami tetap berharap masyarakat tetap taat protokol kesehatan untuk kepentingan bersama,” katanya.
Diawasi 1.236 petugas
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, dalam keterangannya, Sabtu (5/9/2020), mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 10 lokasi KKP di lima wilayah kota administrasi Jakarta. Di Jakarta Utara, lokasi KKP digelar di Jalan Benyamin Sueb dan Jalan Danau Sunter Selatan.
Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan jalur sepeda sementara di Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat. Di tiga ruas jalan itu, ruang lalu lintas dengan empat lajur atau lebih, maka dua lajur paling kanan di peruntukan buat kendaraan bermotor dan sisanya untuk pesepeda.
Sementara itu, di jalur lalu lintas dengan tiga lajur, lajur paling kanan untuk kendaraan bermotor dan dua lajur lainnya untuk pesepeda. Pelaksanaan kegiatan KKP ini diawasi oleh 1.236 petugas yang terdiri dari aparat TNI-Polri sebanyak 246 petugas, 669 petugas dinas perhubungan, dan 321 petugas Satuan Polisi Pamong Praja.