Kasus Pembegalan Berulang, Kota Tangerang Belum Aman dari Tindak Kejahatan
Seorang karyawan dibegal saat melintas di Jalan Pajajaran, Kota Tangerang, Banten. Kota Tangerang belum sepenuhnya bebas dari kejahatan jalanan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Seorang karyawan di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pembegalan di jalan pada pagi hari. Insiden tersebut menambah panjang kasus kriminalitas di Kota Tangerang. Sebelumnya juga di lokasi yang sama terdapat kasus pembegalan.
Peristiwa pembegalan menimpa Mulyono (55) di Jalan Pajajaran, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, pada Jumat (2/10/2020) pagi, tepatnya di depan PT Jembo Cable Company (JBC) Tbk. Mulyono saat itu hendak pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan, empat orang tidak dikenal dengan mengendarai dua sepeda motor menghampiri Mulyono. Mereka mengeluarkan senjata tajam dan mengancam Mulyono.
”Korban bisa menghindar dari serangan para pelaku. Dia datang berteriak minta tolong kepada petugas keamanan di sekitar yang sedang berjaga,” kata M Munir, salah seorang petugas keamanan PT JBC yang mengetahui peristiwa pembegalan itu, Sabtu (3/10/2020).
Saat melarikan diri, Mulyono tidak sempat membawa serta sepeda motornya karena panik. Ia meninggalkan sepeda motornya tergeletak begitu saja.
Mulyono lalu meminta pertolongan kepada petugas keamanan di PT JBC. Setelah kembali ke lokasi pembegalan, sepeda motor yang ditinggalkan Mulyono telah raib dibawa para pelaku.
Atas kejadian tersebut, Mulyono mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta. Ia telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.
Menurut Munir, peristiwa pembegalan tersebut tidak kali ini saja terjadi. Sebelumnya, 29 September 2020, seorang pengendara sepeda motor juga menjadi korban pembegalan. Hanya saat itu pelaku pembegalan gagal mengambil sepeda motor korban.
”Pelaku cuma berhasil membawa kunci sepeda motornya. Daerah sini rawan pembegalan. Patroli polisi juga hampir tidak pernah,” kata Munir.
Pantauan Kompas, situasi di Jalan Pajajaran, tempat dua kejadian pembegalan, setiap menit selalu ramai oleh truk-truk pabrik atau warga yang melintas. Lampu penerangan jalanan juga berfungsi normal pada malam hari.
Bambang (38), seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi pembegalan, mengaku tidak mengetahui persis peristiwa yang menimpa Mulyono. Akan tetapi, ia membenarkan bahwa di Jalan Pajajaran sejak dulu sangat rawan aksi kriminalitas.
Bambang (38), seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi pembegalan, mengaku tidak mengetahui persis peristiwa yang menimpa Mulyono. Akan tetapi, ia membenarkan bahwa di Jalan Pajajaran sejak dulu sangat rawan aksi kriminalitas.
”Dulu pernah pas jam pulang kerja itu ada karyawan pabrik perempuan yang lagi main HP di depan pabrik. Tiba-tiba datang orang naik sepeda motor terus HP karyawan itu dirampas,” ujar Bambang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Tahan Marpaung mengaku belum mendapat laporan ihwal pembegalan tersebut. Ia mengatakan belum sempat memeriksa laporan yang masuk karena tengah berdinas ke luar kota dalam beberapa hari ini.
Ketika disinggung mengenai upaya antisipasi dari kepolisian terhadap kejahatan jalanan yang masih terjadi, Marpaung juga belum bisa menjelaskan. Ia berdalih belum sempat bertemu dengan jajaran anggota karena baru saja pindah tugas sebagai Kasat Reskrim di Polres Metro Tangerang Kota.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Josias Simon, berpendapat, kasus pembegalan atau kejahatan jalanan yang berulang bisa terjadi karena ada ruang yang terbuka untuk melakukan tindak kejahatan. Ruang yang ia maksud adalah lemahnya pengawasan atau patroli dari polisi dan tidak adanya kewaspadaan dari warga.
Menurut Josias, saat patroli dari kepolisian tidak mengalami peningkatan atau begitu-begitu saja, celah tersebut seharusnya diantisipasi warga dengan lebih waspada atau berhati-hati ketika bepergian ke luar rumah.
Kasus pembegalan di Jatiuwung tersebut menambah panjang rentetan peristiwa kriminal yang terjadi di Kota Tangerang. Sebelumnya, masyarakat di Peninggilan, Ciledug, Kota Tangerang, berada dalam bayang-bayang kecemasan karena bentrokan antarwarga yang terjadi di sana pada 29 September 2020.