Pengelola Wisata di Jakarta Pastikan Tak Ada Acara Hiburan untuk Tahun Baru
Seiring penularan Covid-19 yang belum mereda, sejumlah tempat wisata bakal absen menyelenggarakan acara pergantian tahun.
Oleh
Fajar Ramadhan
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sejumlah tempat wisata dan kafe di Ibu Kota dipastikan akan hening pada malam pergantian tahun 2021. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar warga tetap berada di rumah selama pandemi.
Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memastikan acara-acara yang biasa diadakan untuk pergantian tahun akan ditiadakan karena dapat memicu keramaian. Hal ini sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Nomor 400/SE/2020 tentang Tertib Operasional Usaha Pariwisata pada Pergantian Malam Tahun Baru 2020-2021 Sesuai dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi di Provinsi DKI Jakarta.
”TMII masih mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan acara yang melibatkan atau mengundang keramaian, termasuk Tahun Baru,” kata Kepala Seksi Humas TMII Novera Mayang Sari saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Pertunjukan wayang kulit di TMII pada malam Tahun Baru biasanya digelar semalam suntuk. Hingga saat ini, Mayang mengaku belum bisa memastikan apakah pergelaran tersebut bisa ditayangkan secara virtual pada malam Tahun Baru 2021. Sebelumnya, pergelaran ini beberapa kali ditayangkan secara virtual di kanal Youtube TMII Official.
Menurut Mayang, untuk mencegah warga datang ke TMII pada malam pergantian tahun, pihaknya akan memberikan imbauan kepada para pengunjung di TMII. Selain itu, informasi serupa juga akan disampaikan melalui media sosial.
Khusus pada 31 Desember 2020, TMII akan beroperasi pada pukul 08.00-17.00. Semua pintu gerbang akan ditutup setelah jam tersebut. Sementara pada hari biasa, jam operasional di TMII adalah pukul 08.00-16.00.
”Untuk warga yang ingin menghabiskan masa libur Natal dan Tahun Baru, kami buka seperti biasa. Silakan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Tahun lalu, ribuan warga mendatangi kawasan TMII di Jakarta Timur untuk menikmati sajian hiburan pada malam pergantian tahun 2020. Acara seperti pentas seni, konser musik, pergelaran wayang kulit, dan pesta kembang api disuguhkan kepada pengunjung.
Absennya perayaan pergantian tahun juga terjadi di Monumen Nasional (Monas). Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Monas Muhammad Isa Sanuri menyampaikan, hingga saat ini belum ada agenda apa pun pada malam pergantian tahun 2021 di Monas. Kawasan Monas di Jakarta Pusat masih ditutup untuk umum.
”Untuk sementara ini belum ada agenda apa pun untuk perayaan Tahun Baru sesuai dengan arahan pimpinan,” katanya.
Itu artinya, tidak akan ada pertunjukan seperti video mapping dan air mancur menari di Monas seperti pada perayaan Tahun Baru 2020 lalu. Tayangan video mapping berdurasi 25 menit sebelumnya memuat cerita seputar pembangunan Monas dan perkembangan kota Jakarta (Kompas, 21 Desember 2019).
UPT Monas mencatat, pada Desember 2019 lalu, jumlah pengunjung yang datang ke Tugu Monas mencapai 234.641 orang. Sementara jumlah pengunjung yang datang ke kawasan Monas mencapai 1.699.877 orang.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Deddy Tarmizi mengatakan, pada malam pergantian tahun 2021 nanti, kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, juga masih ditutup. Ia mengatakan, tidak akan ada acara apa pun yang diselenggarakan di sana.
”Taman Fatahillah masih ditutup. Jadi, tidak akan ada aktivitas,” ujarnya.
Untuk mencegah pengunjung masuk ke area taman, pengelola akan menutup semua gerbang yang menjadi akses masuk pengunjung. Selain itu, penjagaan dan pengawasan juga akan diperketat.
Taman Fatahillah menjadi salah satu lokasi yang digemari warga Jakarta untuk merayakan pergantian tahun. Pada malam pergantian tahun 2020, misalnya, meski tidak ada acara khusus yang disiapkan pengelola, Taman Fatahillah tetap dipadati pengunjung.
Tutup lebih awal
Sejumlah kafe juga memutuskan untuk tutup lebih awal dari biasanya pada tanggal 31 Desember 2020. Sebut saja Kafe Acaraki yang berlokasi di kawasan Kota Tua Jakarta. Menurut Supervisor Kafe Acaraki Ridho Putra Gunawan, kafe akan ditutup sekitar pukul 20.00.
”Kami akan tutup lebih awal di malam Tahun Baru nanti. Kalau biasanya kami tutup pukul 22.00, besok kami tutup dua jam lebih awal,” ujarnya.
Ridho menambahkan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi kerumunan pada malam Tahun Baru. Manajemen sengaja menutup kafe lebih awal supaya pengunjung tidak nongkrong hingga larut malam.
Manajemen Upstairs Rooftop Cafe yang berlokasi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, juga akan menutup kafe pada pukul 21.00. Hal ini sesuai dengan imbauan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
”Sampai sekarang, sih, belum ada keputusan resmi, tapi kemungkinan akan tutup pukul 21.00,” ujar Chika (24), salah seorang karyawati di Upstairs Rooftop Cafe, saat ditemui.
Sementara itu, mal-mal di DKI Jakarta juga tidak akan kesulitan menaati imbauan dari Pemprov DKI. Pasalnya, selama ini mal di Jakarta rata-rata buka pada pukul 11.00-20.00. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengungkapkan, hanya ada beberapa mal yang buka hingga pukul 21.00 saat akhir pekan.
”Traffic customer ke mal juga sangat rendah. Dengan adanya pembatasan, traffic customer hanya berkisar 38-40 persen,” katanya dalam keterangan tertulis.
Saat pergantian tahun, perjalanan dengan kereta rel listrik (KRL) di wilayah Jabodetabek akan berjalan sesuai jadwal reguler. ”Tahun-tahun lalu ada kereta tambahan untuk mengakomodasi warga yang akan ke tempat wisata saat pergantian tahun. Tapi, kali ini tidak ada tambahan jadwal perjalanan KRL Tahun Baru,” kataVice President PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba dalam Kompas Talks, Rabu.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya melarang perayaan Tahun Baru 2021 di Jakarta guna menghindari kerumunan. Tempat wisata hanya dibatasi beroperasi hingga pukul 17.00. Kafe dan restoran juga dilarang menjadi tempat berkumpul untuk merayakan pergantian tahun. Pelanggar akan diberikan sanksi tegas, seperti penyegelan tempat usaha (Kompas, 15 Desember 2020).
”Kami pastikan segala bentuk keramaian, perizinan untuk Tahun Baru, misalnya, tidak akan dikeluarkan Polda Metro Jaya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.