Pada Senin pukul 11.30, temuan pertama di hari ketiga operasi pencarian dan pertolongan diturunkan dari Kapal Negara (KN) SAR Basudewa ke Posko SAR JICT 2. Temuan itu berupa bagian tubuh manusia dalam satu kantong.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menekankan, pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak merupakan prioritas utama. Pencarian material pesawat, termasuk kotak hitam yang diyakini menjadi petunjuk penyebab pesawat diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, bersifat simultan dengan operasi pencarian korban.
”Fokus kami pada pencarian korban. Untuk material dan hal-hal lain adalah penting juga, simultan dengan pencarian dan evakuasi korban,” ucap Marsdya Bagus di Posko SAR Gabungan di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021). Ia menyebutkan, pencarian kotak hitam merupakan wewenang Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sedangkan Basarnas dan unsur pelaksana SAR lainnya membantu.
Fokus kami pada pencarian korban.
Pantauan pada Senin pukul 11.30, temuan pertama di hari ketiga operasi pencarian dan pertolongan (SAR) diturunkan dari Kapal Negara (KN) SAR Basudewa ke Posko SAR JICT 2. Komandan kapal, Basri, menyebutkan, pihaknya mengevakuasi bagian tubuh manusia yang diduga merupakan korban kecelakaan pesawat. ”KN SAR Basudewa diarahkan oleh OSC (On Scene Coordinator) untuk mengantar ke Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.
Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) menerima temuan yang dimasukkan dalam satu kantong tersebut. Ia lantas menyampaikan kepada KNKT serta tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification) Polri untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dengan temuan itu, Bagus menuturkan, tim SAR gabungan berarti sudah mengumpulkan total 19 kantong berisi bagian tubuh manusia sejak hari-H kejadian. Selain itu, tim juga menghimpun 10 kantong berisi serpihan potongan kecil dan 16 potongan besar yang diduga bagian dari pesawat serta pakaian yang diduga milik korban.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak (Kalimantan Barat) dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pasawat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, tersebut mengangkut 62 individu, terdiri dari 6 awak aktif, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.