Kasus Aktif Bertambah, PPKM Mikro DKI Jakarta Diperpanjang hingga 14 Juni
Pemprov DKI Jakarta memutuskan memperpanjang PPK mikro hingga 14 Juni. Perpanjangan dilakukan sebagai upaya pengendalian dan pencegahan bertambahnya kasus Covid-19. Vaksinasi pun digenjot.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan kembali memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro hingga 14 Juni 2021. Dua pekan terakhir, pertambahan kasus aktif Covid-19 melonjak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kenaikan kasus aktif itu terkait kembalinya masyarakat pascalibur Idul Fitri 1442 Hijriah. Per tanggal 31 Mei 2021, kasus aktif di Jakarta tercatat 10.658, yang bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya.
Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, melalui keterangan tertulis, Rabu (2/6/2021), menjelaskan, meski ada kenaikan, lonjakan kasus pada Idul Fitri tahun ini sedikit lebih baik daripada tahun lalu yang mencapai sekitar 30.000 kasus. Angka ini juga didapatkan dari hasil kerja keras petugas penelusuran Dinkes DKI dalam mendeteksi dini, terutama mereka yang pulang dari libur Lebaran.
Pemprov DKI Jakarta mengklaim lebih siap, terutama untuk treatment atau perawatan, di antaranya penyediaan tempat tidur isolasi mandiri yang langsung disiapkan bagi mereka yang terpapar Covid-19.
Hingga 31 Mei 2020, dinkes telah menyiapkan tempat tidur isolasi 6.621 unit dan terisi 2.176 atau sebesar 33 persen. Untuk tempat tidur ICU, dinkes telah menyediakan 1.014 tempat tidur yang terpakai 362 unit atau 36 persen dari kapasitas.
”Ini yang berbeda dari tahun lalu. Meskipun terjadi lonjakan kasus, bed occupancy rate atau BOR kita di bawah 50 persen. Namun, kita tetap waspada untuk lonjakan kasus yang lebih parah,” kata Widyastuti.
Selain memperpanjang PPKM mikro, upaya pengendalian Covid-19 lainnya yang dilakukan Pemprov DKI adalah dengan terus menggenjot program vaksinasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, sampai saat ini proses vaksinasi masih berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang.
Saat ini, total penerima dosis 1 sebanyak 2.519.794 orang atau 84,0 persen, sedangkan total penerima dosis 2 mencapai 1.797.154 orang atau 59,9 persen. Untuk vaksinasi gotong royong, total penerima di Jakarta saat ini 13.965 orang.
Untuk sasaran tenaga kesehatan sebanyak 112.301 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 133.466 orang atau 118,8 persen. Adapun vaksinasi dosis 2 telah mencakup 119.600 orang atau 106,5 persen.
Untuk kelompok lansia yang sasaran penerimanya 911.631 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 591.661 orang atau 64,9 persen. Adapun vaksinasi dosis 2 telah mencakup 531.718 orang atau 58,3 persen.
Sementara untuk kelompok pelayan publik dengan target vaksinasi 1.976.757 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 1.794.667 orang atau 90,8 persen. Vaksinasi dosis 2 telah dilakukan kepada 1.145.836 orang atau 58,0 persen.
Widyastuti melanjutkan, untuk program vaksinasi, harapannya jumlah yang mendapat vaksinasi akan semakin meningkat dan mendekati 70 persen dari populasi sehingga semakin cepat mencapai imunitas komunal.