Pinjaman ”Online” Semakin Jadi Pilihan

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan, pada awal tahun 2021, pinjaman dalam jaringan (”online”) yang sudah tersalurkan di masyarakat masih sekitar Rp 159 triliun.

Pinjaman daring semakin menjadi alternatif solusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan, pada awal tahun 2021, pinjaman daring yang sudah tersalurkan di masyarakat masih sekitar Rp 159 triliun. Namun, pada Mei 2021 nilai akumulasinya sudah melonjak signifikan menjadi sekitar Rp 207 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa pinjaman daring  semakin inklusif di masyarakat. Kelebihan utama pinjaman daring terletak pada kemudahan akses secara teknologi serta persyaratan yang tidak berbelit-belit seperti peminjaman pada perbankan umum.

Berdasarkan kriteria umur peminjam, pinjaman daring paling banyak diakses oleh golongan usia muda dan produktif. Sekitar 63 persen peminjam berasal dari rentang usia 19-34 tahun. Jika dihitung secara rata-rata dengan membagikan jumlah utang yang berada di nasabah (outstanding) dengan jumlah entitas peminjam, besaran pinjaman daring per entitas di Indonesia relatif kecil, yakni sekitar Rp 829.000. Semakin dewasa usia peminjam ada kecenderungan nilai pinjamannya kian besar. Wilayah Pulau Jawa merupakan pusat peminjam terbesar pinjaman daring di Indonesia. Berdasarkan akumulasi pinjaman, yang sudah tersalurkan, wilayah Banten dan Jawa Barat merupakan daerah yang nilai pinjaman per entitasnya terbesar, yakni rata-rata lebih dari Rp 4,5 juta untuk tiap akun pinjaman. Uniknya, DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional pinjaman per entitasnya justru terkecil, yakni sekitar Rp 1,9 juta untuk tiap akun.