Tangerang Raya Siapkan Ribuan Tempat Tidur Perawatan hingga Tes Acak
Tempat tidur perawatan itu tersebar di rumah sakit, puskesmas, dan tempat khusus isolasi yang ada di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah daerah di Tangerang Raya menyiapkan ribuan tempat tidur perawatan, tenaga kesehatan, dan fasilitas pendukung, seperti tabung oksigen. Semuanya disiapkan sejak Desember lalu guna antisipasi lonjakan kasus Covid-19 setelah Natal dan Tahun Baru, terutama seiring temuan kasus Omicron.
Pemerintah Kabupaten Tangerang secara kumulatif menyiapkan 1.363 tempat tidur perawatan dan 1.123 tempat tidur isolasi di rumah sakit dan puskesmas, serta 240 tempat tidur isolasi di Hotel Yasmin.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi menyebutkan, dinas kesehatan juga mengamankan stok oksigen. Setidaknya ada enam tabung oksigen ukuran 1 meter kubik dan 182 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik untuk kasus positif Covid-19 bergejala sedang dan berat atau punya komorbid.
”Ada ratusan tabung oksigen yang sewaktu-waktu bisa digunakan pasien. Kami juga siapkan obat dan kebutuhan lain,” ucapnya, Selasa (4/1/2022).
Terkonfirmasi positif saat tes usap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Saat ini masih ada 11 kasus positif dalam perawatan di Kabupaten Tangerang. Adapun secara keseluruhan tercatat 27.066 kasus positif dengan 395 kasus meninggal dan 26.660 kasus sembuh.
Hendra menuturkan, ada dua warga dari Kelapa Dua dan Kosambi terkonfirmasi varian Delta seusai liburan Natal dan Tahun Baru. Mereka dirawat secara terpisah Hotel Yasmin dan RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
”Terkonfirmasi positif saat tes usap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka langsung dibawa ke tempat karantina saat itu juga,” katanya.
Tes acak
Pemerintah Kota Tangerang juga menyiapkan ruang perawatan dan oksigen serta tes usap secara acak sebagai penapisan. RSUD Kota Tangerang, misalnya, menyiapkan 218 tempat tidur khusus pasien Covid-19, 14 unit perawatan intensif (ICU), dan 3 ruangan neonatal insentive Care Unit, serta stok tabung oksigen.
Sementara itu, tes usap secara acak beriringan dengan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengetes 1.300 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di 13 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Dini Anggraeni menuturkan, langkah tersebut mengantisipasi lonjakan kasus setelah libur Natal dan Tahun Baru. Apalagi, pemerintah memperbolehkan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen.
”Semua guru dites secara bergiliran sesuai kecamatan. Kalau ada yang positif, langsung dilacak di sekolah dan lingkungan tempat tinggal,” katanya.
Sebanyak 22 warga masih menjalani perawatan setelah positif Covid-19 di Kota Tangerang. Jika diakumulasi, total ada 30.412 kasus positif dengan 492 kasus meninggal dan 29.898 kasus sembuh sejak Maret 2020.
Dini meminta warga secara umum dan warga sekolah khususnya untuk terus konsisten jalankan protokol kesehatan. Kurangi mobilitas yang tidak penting, kenakan masker, cuci tangan atau gunakan antiseptik, jaga jarak, dan hindari keramaian.
Wilayah tetangga di Kota Tangerang Selatan pun tak ketinggalan dengan menyiapkan 54 ruang ICU, 455 tempat tidur perawatan, dan Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan khusus untuk isolasi.
Sejauh ini masih ada 32 kasus positif dalam perawatan di Tangerang Selatan. Sejak wabah melanda Indonesia, terkonfirmasi 31.310 kasus positif dengan 732 kasus meninggal dunia dan 30.546 kasus sembuh.