Presiden Luncurkan Bor untuk Terowongan MRT Fase 2A
Pekerjaan fase 2A MRT Jakarta terus maju. Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran mesin bor terowongan atau TBM 1 fase 2A. Peresmian itu menandai awal pembuatan terowongan bagi lintasan MRT fase 2A.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran mesin bor terowongan atau tunnel bor machine (TBM) 1. Peresmian itu menandai awal pengeboran untuk pembuatan terowongan bagi lintasan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak (CP) 201.
Dalam keterangan resmi MRT Jakarta, Kamis (24/2/2022), disebutkan peresmian peluncuran TBM 1 fase 2A berlangsung di area awal pengeboran, yaitu di sisi utara Stasiun Bundaran HI di kedalaman 18 meter dari permukaan tanah.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar upaya menyediakan sistem transportasi terintegrasi terus digalakkan. ”Penyediaan transportasi yang modern, nyaman, dan terintegrasi harus terus dilanjutkan, khususnya untuk DKI Jakarta. Kita tahu, pada 2019, MRT Jakarta telah selesai dibangun dan sudah beroperasi untuk fase 1 dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI,” ujar Presiden Joko Widodo.
”Dan, pada hari ini, kita memulai dari Bundaran HI menuju Kota. Ada tujuh stasiun yang akan dilewati, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Kita harapkan dengan telah dilanjutkannya fase 2A, kita dapat teruskan ke fase 2B dari Kota ke Ancol Barat,” kata Presiden.
Menurut rencana, TBM 1 ini akan mulai menggali selama empat bulan, Februari-Juni 2022, untuk terowongan Bundaran HI-Stasiun Thamrin.
Presiden Joko Widodo juga mengharapkan agar studi kelayakan untuk koridor MRT Timur-Barat agar segera diselesaikan dan dieksekusi, begitu juga koridor Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah sehingga DKI Jakarta memiliki MRT, LRT, dan Transjakarta yang terintegrasi dengan semua moda yang ada.
”Ini merupakan pelayanan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat agar yang ingin dari satu tempat ke tempat lain bisa memanfaatkan transportasi publik yang ada,” katanya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menegaskan, ”Peluncuran mesin bor terowongan yang dilakukan secara langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo menandai secara resminya pembangunan terowongan fase 2A.”
Adapun TBM 1 ini merupakan mesin bor pertama dari dua mesin bor yang, menurut rencana, akan digunakan buat membangun jalur Bundaran HI hingga Kota.
”Menurut rencana, TBM 1 ini akan mulai menggali selama empat bulan, Februari-Juni 2022, untuk terowongan Bundaran HI-Stasiun Thamrin. Lalu pengeboran mulai lagi pada Agustus hingga November 2022 dari Stasiun Thamrin ke Bundaran HI,” kata William.
William menambahkan, TBM 1 yang digunakan merupakan mesin bor tipe earth pressure balance dengan diameter luar sekitar 6,8 meter dan panjang 8,5 meter. Mesin bor TBM 1 ini akan bekerja membuat terowongan dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Thamrin. TBM 1 kemudian bermanuver berputar atau u-turn dan menggali lagi ke arah Stasiun Bundaran HI. Dari Stasiun Bundaran HI, mesin bor tersebut dibawa ke Stasiun Monas untuk membuat terowongan baru, yaitu dari Stasiun Monas menuju Stasiun Harmoni.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia HE Kanasugi Kenji, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar.
Kerja sama dengan Inggris
Terpisah, pada Rabu (23/2/2022) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar pertemuan dan rapat dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marrie Trevelyan di Stasiun MRT Bundaran HI. Pertemuan itu membahas kolaborasi program terkait dengan iklim dan kerja sama dalam bidang transportasi, khususnya MRT Jakarta.
”Kami membayangkan untuk mengubah wajah Jakarta dari kota yang didominasi macet dan berpolusi menjadi pioner dalam penyediaan transportasi publik yang aman, nyaman, inklusif, dan berkelanjutan. Dan semua itu sudah dikerjakan, mulai dari membuat regulasi, melakukan terobosan sistem transportasi terintegrasi melalui JakLingko dan kini kami juga melihat potensi elektrifikasi armada bus. Dalam pertemuan tadi juga Ibu Menteri mendukung dan antusias membahas potensi kerja sama tersebut,” kata Gubernur Anies.
Sementara itu, untuk pembahasan terkait dengan pengembangan rute MRT, Gubernur Anies menjelaskan bahwa ada potensi kerja sama antara PT MRT Jakarta dan Inggris, yakni terkait pembangunan rute dari Timur-Barat.
”Jakarta menyambut baik prakarsa potensi keterlibatan Inggris dalam bersama-sama membangun MRT Timur-Barat ini. Insya Allah, semua berjalan lancar,” katanya.