Pertama Kalinya Kebakaran Besar Melanda Permukiman Pasar Gembrong
Korsleting berlanjut ledakan tabung gas diduga pemicu kebakaran di permukiman Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Kebakaran besar ini pertama kalinya bagi warga setempat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Si jago merah melahap 400 bangunan pertokoan dan rumah permanen ataupun semipermanen di Pasar Gembrong dan RT 002, 003, 004, 005, dan 006 RW 001, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara. Warga terdampak mencapai 450 keluarga yang terdiri dari sekitar 1.000 jiwa. Mereka mengungsi ke kerabat, tenda pengungsi di RT tetangga, tepi Jalan Basuki Rahmat, dan kolong Jalan Tol Cililitan 2.
Kebakaran terjadi Minggu (24/4/2022) malam. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta secara bertahap bergerak ke lokasi mulai pukul 21.06 setelah menerima laporan warga.
Proses pemadaman api dan lokalisir area kebakaran seluas 1.200 meter persegi berlangsung hingga pukul 23.00. Kemudian berlanjut dengan pendinginan.
Senin (25/4/2022) pagi, petugas mulai mengemas peralatan pemadam kebakaran, mendata warga terdampak, dan mendokumentasikan sisa-sisa kebakaran. Didirikan dua tenda pengungsi di RT tetangga, dua tenda di tepi Jalan Basuki Rahmat, dan satu tenda di kolong Jalan Tol Cililitan 2.
Terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat karena pengalihan lalu lintas pascakebakaran. Ruas jalan dekat pertokoan dan perumahan yang terbakar disterilkan dari kendaraan.
Sebagian warga terdampak mulai menerima bantuan makanan dan minuman, serta pakaian. Sisanya memeriksa kondisi toko atau rumah yang tinggal puing dan mengais harta benda tersisa.
Muhammad Rizki (23), yang rumahnya dekat titik api tengah tertidur pulas ketika terjadi kebakaran. Sopir bajaj ini dikagetkan teriakan serta guncangan tangan sang adik yang berusaha membangunkannya pada pukul 20.30.
"Bang, bang ada kebakaran, kata adik saya terus langsung lari selamatkan diri. Saya hanya bawa surat-surat. Apinya gede, kurang dari sepuluh menit sudah merambat ke mana-mana," ucapnya sambil mengais puing-puing dari rumahnya.
Rizki hanya mengenakan celana kolor ketika menyelamatkan diri ke Jalan Basuki Rahmat di muka permukiman yang letaknya lebih tinggi. Dia bersyukur bisa menyelamatkan diri dari kebakaran besar untuk pertama kalinya sepanjang bermukim di situ.
Laranya sedikit terobati karena sajadah bantuan dari warga. Alas untuk shalat itu bakal digunakannya ketika Lebaran nanti.
Warga lainnya, Saryanto (38), sedang mengecat mainan ondel-ondel seusai berbuka puasa. Tak lama berselang, anak-anak berhamburan sambil berteriak terjadi kebakaran.
”Kirain apinya kecil. Ternyata makin gede. Langsung kemas surat-surat, beberapa lembar pakaian, dan perangkat elektronik. Kami lari ke kolong jalan tol,” kata ayah empat anak ini ketika dijumpai.
Mereka secepat mungkin menyelamatkan diri karena jarak rumah sekitar 10 meter dari titik api. Malam itu, bayinya yang berusia 5 bulan dibawa ke rumah saudara. Sementara anak berusia 6 tahun, 13 tahun, dan 18 tahun mengungsi bersamanya dan istri di kolong jalan tol.
Kami ada rehabilitasi psikis yang akan membantu anak-anak ataupun orang dewasa mengatasi trauma. Tapi, pada fase ini adalah fase menyelamatkan dan memastikan kelangsungan hidup agar mereka sehat baik secara fisik maupun psikis. (Anies Baswedan)
Selama bermukim di situ, sepengetahuannya kerap terjadi korsleting dan kebocoran tabung elpiji. Namun, tak berujung kebakaran seperti Minggu malam.
”Dua hari lalu gas bocor. Nenek-nenek luka dirawat di rumah sakit. Sering korsleting, tapi berhasil ditangani warga. Kalau ini (kebakaran) cepat membesar dan merambat,” tuturnya.
Segala persiapan Lebaran keluarganya sirna. Kue buatan istrinya tinggal abu kehitaman. Begitu juga pakaian dan perlengkapan milik anak-anak.
Korsleting
Korsleting berlanjut ledakan tabung gas diduga sebagai penyebab kebakaran di kawasan padat itu. Untuk menjinakkan amukan api, ratusan petugas dan puluhan mobil pemadam berjibaku dari jalan hingga gang selebar satu meter.
”Sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Timur turun, berikut bantuan dari Jakarta Selatan sebanyak empat unit dan Jakarta Pusat dua unit. Personel yang dikerahkan sebanyak 130 orang. Kebakaran dapat dilokalisir pada pukul 23.00,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Menurut keterangan saksi, titik kebakaran berasal rumah ibu Rawinah di lantai dua. Api diduga akibat kosleting listrik. Setelah ada ledakan dan api membesar di rumah itu, pemilik rumah teriak bahwa terjadi kebakaran dan warga berusaha memadamkannya.
”Namun, api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu,” ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga meninjau lokasi kebakaran untuk memastikan mitigasi. Warga terdampak disiapkan tempat tinggal sementara dan kebutuhan dasar, serta catatan kependudukan sehingga dokumen yang terbakar akan bisa langsung disiapkan penggantinya.
Selain itu, disediakan layanan kesehatan fisik dan psikologis. ”Kami ada rehabilitasi psikis yang akan membantu anak-anak ataupun orang dewasa mengatasi trauma. Tapi, pada fase ini adalah fase menyelamatkan dan memastikan kelangsungan hidup agar mereka sehat baik secara fisik maupun psikis,” katanya.
Pemprov DKI Jakarta juga memberikan bantuan kepada pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Gembrong. Melalui PD Pasar Jaya. Pedagang akan mendapatkan lokasi berdagang sementara dan modal usaha.