Baru tiga bulan menjabat direktur utama PT MRT Jakarta, Mohamad Aprindy diberhentikan. Tuhiyat yang sebelumnya Direktur Keuangan MRT Jakarta menjadi Direktur Utama MRT Jakarta per 25 Oktober kemarin.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melalui Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah mengganti Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda). Pejabat lama, yaitu Mohamad Aprindy diberhentikan. Tuhiyat, Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek menjadi figur yang terpilih mengisi jabatan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani melalui keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022), menjelaskan, pembangunan MRT Jakarta merupakan hal yang strategis. Ada tantangan besar terkait pendanaan bagi pembangunan jaringan angkutan umum perkotaan berbasis rel tersebut.
”Untuk itu diperlukan upaya yang semakin intensif untuk berkoordinasi dengan stakeholders terkait dalam rangka pemenuhan pendanaan khususnya pembiayaan fase 2 dan fase berikutnya dalam waktu dekat,” kata Fitria.
Salah satu langkah yang dilakukan BP BUMD adalah melakukan penyegaran di jajaran direksi PT MRT Jakarta (Perseroda). Selain itu BP BUMD juga merombak jajaran komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda).
"Penggantian Direktur Utama, Komisaris Utama, dan anggota komisaris telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan, melalui Keputusan Para Pemegang Saham di luar RUPS yang ditandatangani pada tanggal 25 Oktober 2022,” kata Fitria.
M Aprindy, yang baru tiga bulan menjabat posisi Dirut MRT Jakarta, digantikan oleh Tuhiyat. Aprindy tercatat menggantikan William P. Sabandar pada 22 Juli 2022 lalu.
Tuhiyat yang memiliki pengalaman dalam bidang corporate financing, diharapkan dapat memperkuat proses kooordinasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Bappenas, Kementerian Keuangan, serta para stakeholders PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam upaya pemenuhan pendanaan tersebut.
Di lingkup PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat pernah menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi. Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) pada 2020.
MITJ merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan PT KAI. Kepemilikan saham masing-masing adalah 51 persen MRT Jakarta dan 49 persen KAI.
Adapun kinerja PT MRT Jakarta, dalam penilaian BP BUMD cukup baik. Di antaranya ditunjukkan melalui ridership yang meningkat. Jumlah penumpang sampai dengan triwulan III-2022 dibandingkan dengan total penumpang tahun 2021 sudah mengalami kenaikan sebanyak 80,9 persen. Jumlah itu bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
Kemudian terwujudnya integrasi transportasi (halte CSW dan Stasiun ASEAN), dukungan infrastruktur pada KBT (Simpang temu Lebak Bulus, Simpang Temu Dukuh Atas, dan Taman Martha Tiahahu) dan sebagainya.
Di jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda), BP BUMD juga melakukan penyegaran. Dodik Wijanarko sebagai Komisaris Utama, Bambang Kristiyono sebagai Komisaris, dan William P Sabandar sebagai Komisaris.
Pengangkatan ketiganya dalam jajaran komisaris, menurut Fitria, diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada direksi dalam kaitannya dengan proses. pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) merupakan BUMD dengan 99,98 persen sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Sisanya dimiliki Perumda Pasar Jaya.
PT MRT Jakarta (Perseroda), merupakan BUMD yang melayani transportasi umum dengan ruang lingkup perusahaan adalah pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT, pengoperasian dan perawatan prasarana dan sarana serta pengembangan dan pengelolaan bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya (TOD).
Tuhiyat dalam pesan singkatnya menuliskan terima kasih atas ucapan selamat yang disampaikan Kompas setelah penunjukkan dirinya. Ia belum membuat pernyataan lain terkait jabatan barunya tersebut.