Perampokan di Sunter, Karyawan Disekap dan Uang Jutaan Rupiah Raib
Perampokan di salah satu minimarket yang berada di Jalan Sunter Kirana, Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, terjadi pada 6 Desember 2022. Perampokan bermula sesaat setelah salah satu karyawan membuka minimarket.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perampokan menggunakan senjata tajam kembali terjadi di salah satu minimarket di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain menyekap karyawan minimarket, perampok juga membawa kabur uang tunai sebesar Rp 2,5 juta dan 56 bungkus rokok.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, perampokan di salah satu minimarket yang berada di Jalan Sunter Kirana, Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terjadi pada Selasa, 6 Desember 2022. Perampokan terjadi sesaat setelah salah satu karyawan membuka minimarket, yakni tepat pukul 06.00.
”Setelah minimarket dibuka, datanglah seorang laki-laki tak dikenal. Dia izin menumpang toilet,” kata Zulpan dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022), di Jakarta.
Seusai keluar dari toilet, lelaki tersebut menodongkan sebilah senjata tajam ke karyawan perempuan minimarket dan meminta kunci brankas. Saat itu korban mengelak dan menyebut tak memegang kunci brankas.
Pelaku tak menyerah. Dia kembali merebut tas korban dan mengambil telefon seluler serta uang tunai sebesar Rp 2,5 juta yang tersimpan di tas korban.
”Pelaku kemudian mengikat kaki dan tangan korban pakai plakban bening. Mulut korban juga diplakban,” kata Zulpan.
Seusai menyekap korban, pelaku tak langsung pergi dari sana. Dia masih mengambil berbagai jenis rokok. Adapun jumlah total rokok yang dirampok mencapai 56 bungkus atau senilai Rp 2,18 juta.
Kasus perampokan di minimarket juga sebelumnya terjadi di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 20 November 2022. Para perampok yang beraksi saat malam hari itu menggasak uang dari minimarket sebesar Rp 20 juta.
Kepala Kepolisian Sektor Pagedangan Ajun Komisaris Seala Syah Alam mengatakan, perampok minimarket itu dilakukan saat karyawan hendak menutup toko. Para pelaku yang diduga berjumlah empat orang tiba-tiba muncul dengan mengendari dua sepeda motor.
”Para pelaku lalu masuk ke toko dan salah satu dari mereka menodongkan pistol ke arah korban,” kata Seala, Senin (21/11/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Salah satu pelaku yang menodongkan pistol itu kemudian meminta kasir menyerahkan kunci brankas. Namun, kasir menolak dan menyebut tak mengetahui letak kunci brankas.
Meski tak mendapatkan kunci brankas, para pelaku tersebut berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 20 juta yang tersimpan di laci kasir.
Kasus perampokan minimarket juga terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perampokan melibatkan dua pelaku bersenjata tersebut terjadi pada 17 Oktober 2022 di Desa Karacak, Leuwiliang.
Kepala Kepolisian Sektor Leuwiliang Komisaris Agus Supriyanto mengatakan, peristiwa perampokan minimarket di Desa Karacak, Leuwiliang, terjadi pada 17 Oktober 2022 sekitar pukul 22.30. Dari pemeriksaan rekaman kamera pemantau, dua pelaku perampokan cukup nekat karena membekali diri dengan senjata tajam.
”Mereka mengancam kasir dengan senjata dan membawa kabur uang tunai Rp 46 juta, dua gawai, dan beberapa bungkus rokok. Kami masih selidiki kasus ini. Beberapa petunjuk sudah kami dapatkan,” ujar Agus.
Kasus perampokan bersenjata Karacak merupakan peristiwa yang tak biasa di Bogor. Selama ini, penjahat biasanya mencuri di minimarket saat toko dalam kondisi ditutup.
Kasus seperti ini pernah dibongkar aparat kepolisian pada 12 September 2022. Saat itu, polisi menangkap lima komplotan pembobol minimarket yang biasa beraksi di sejumlah tempat di Bogor, seperti Ciampea, Cibungbulang, Cijeruk, Cileungsi, Ciomas, dan Gunung Putri.
Lima anggota komplotan yang tertangkap itu adalah I (29), MA (45), O (40), SS (45), dan C (43). Mereka sudah terlibat dalam pembobolan minimarket di sembilan lokasi berbeda.
Pembobolan minimarket yang dilakoni komplotan itu tergolong rapi dan mereka selalu berbagi peran dalam menjalankan kejahatannya. Mereka biasanya mengincar minimarket yang sepi dan bertindak pada malam hingga dini hari saat toko sudah tutup.
Pada 12 September dini hari merupakan kejahatan terakhir yang dilakukan komplotan ini sebelum mereka ditangkap polisi. Mereka awalnya membobol minimarket di Desa Cipeucang, Cileungsi.
Untuk memuluskan kejahatan mereka, para pelaku merusak kamera pemantau minimarket. Namun, tindakan itu kepergok warga yang melintas dan segera melaporkan ke polisi. Tak lama berselang, sebagian dari komplotan itu pun dibekuk.
”Dari lima pelaku, empat di antaranya residivis. Mereka sudah 10 kali beraksi, mulai dari Januari 2022 di wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Sukabumi. Total ada delapan orang, tiganya masih kami kejar,” kata Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin, Selasa (27/9/2022).