Peresmian Skywalk Kebayoran menunggu rampungnya Halte Pasar Kebayoran Lama yang masih dalam tahap persiapan operasional.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Skywalk Kebayoran urung diresmikan lantaran masih menunggu revitalisasi Halte Pasar Kebayoran Lama rampung. Uji coba skywalk pun diperpanjang hingga Kamis (26/1/2023) dan bakal diresmikan untuk beroperasi penuh Jumat (27/1/2023).
Dinas Bina Marga DKI Jakarta menunda peresmian skywalk sepanjang 500 meter itu pada Selasa (24/1/2023). Saat ini akses skywalk yang dibuka menghubungkan Stasiun Kebayoran dan Halte Velbak.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyampaikan, persemian Skywalk Kebayoran ditunda karena belum rampungnya revitalisasi Halte Pasar Kebayoran Lama. Untuk itu, uji coba diperpanjang hingga Kamis dan berlanjut peresmian Jumat.
Skywalk Kebayoran Lama mulai diuji coba Sabtu (21/1/2023). Keberadaan jalur sepanjang 500 meter dengan lebar 4 meter ini untuk memudahkan warga berpindah moda dari kereta rel listrik atau KRL ke Transjakarta dan sebaliknya.
PT Abadi Prima Intikarya menjadi kontraktor pembangunan yang menggunakan anggaran APBD DKI Jakarta 2022 senilai Rp 51 miliar. Dalam keterangan umum yang tertera di lapangan, skywalk memiliki lebar 4 meter, tinggi atap 3,25 meter, dan tinggi railing 1,2 meter. Sementara material railing disebut dari hollow, sementara material struktur dari baja.
Tentunya sangat berbeda dibandingkan kondisi sebelumnya. Kami tidak harus naik turun tangga lagi dari stasiun ke halte. (Adriansyah Yasin Sulaeman)
Skywalk Kebayoran terletak di sisi selatan stasiun ke arah Halte Velbak. Jalur ini melayang di atas trotoar sisi luar rel di Jalan Masjid Al Huda, kemudian berbelok kiri ke arah Halte Pasar Kebayoran Lama di Jalan Arteri Pondok Indah yang dilengkapi tangga dan lif, serta jalur lurus ke Halte Velbak Kebayoran Lama
Secepatnya
Secara terpisah, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor menyebutkan, bangunan Halte Pasar Kebayoran Lama sudah bisa digunakan. Walakin, operasional halte masih dalam tahap persiapan.
”Sesegera mungkin beroperasi,” ujar Anang.
Selama revitalisasi, pelayanan Halte Pasar Kebayoran Lama dialihkan ke halte terdekat. Penumpang bisa naik atau turun di Halte Bungur atau Simprug, Pemata Hijau.
Adriansyah Yasin Sulaeman, pegiat dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta, sudah menjajal Skywalk Kebayoran setelah sekian lama menunggu. Keberadaan jalur tersebut menghubungkan KRL dan Transjakarta yang belum terkoneksi meskipun ada pengembangan kawasan dalam kurun 5 tahun terakhir.
Berjalan kaki lebih kurang 7 menit lewat skywalk itu memuaskan baginya. Kini penumpang transit dari Transjakarta ke KRL dan sebaliknya tak perlu menyeberangi jalan raya yang tidak aman serta pasar loak yang ramai.
”Tentunya sangat berbeda dibandingkan kondisi sebelumnya. Kami tidak harus naik turun tangga lagi dari stasiun ke halte. Di Halte Velbak tangganya jadi eskalator. Tapi mungkin yang menjadi catatan adalah kondisi transit ke Halte Pasar Kebayoran Lama yang tetap harus menggunakan tangga yang tingginya lumayan, jadi lift harus terus dijaga agar tetap beroperasi,” ucap Adriansyah.