DKI Jakarta dan Kementerian PUPR segera melanjutkan revitalisasi kawasan Monas. Berbeda dengan revitalisasi era Anies Baswedan yang banyak menebang pohon di plaza selatan, penataan ini difokuskan menambah luasan RTH.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara melanjutkan penataan kawasan Monumen Nasional atau Monas. Penataan dilakukan berdasarkan desain pemenang sayembara desain revitalisasi kawasan Monas 2019. Pada penataan tahap pertama, fokus penataan untuk menambah luas ruang hijau Monas menjadi 64 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta seusai rapat kerja dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Selasa (11/4/2023), kepada media menjelaskan, rapat kerja itu untuk menyamakan persepsi konsep Monas ke depan.
”Pagi hari ini kita membahas untuk kesekian kalinya, menyamakan persepsi konsep Monas ke depan. Intinya, konsep ini adalah menambah hijau, mulai dari yang awalnya 50 persen menjadi 64 persen,” kata Heru Budi.
Menteri Basuki Hadimuljono dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pertemuan tersebut untuk memfinalkan rencana penataan. Penyempurnaan penghijauan di Monas ini supaya lebih nyaman sebagai ruang terbuka bagi masyarakat.
”Kita akan sangat kurangi betonnya, ini semua akan kita coba untuk kembalikan lebih hijau, makanya dari 50 sekian menjadi 64 persen,” kata Basuki.
Pihak PUPR, disebutkan Basuki, segera memproses pelaksanaan revitalisasi Monas pada tahun ini. ”Kita akan bawa ke Dewan Pengarah Penataan Kawasan yang diketuai Bapak Mensesneg dan akan kita segera laksanakan tahun 2023 ini,” ungkapnya.
Terpisah, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Afan Adriansyah menjelaskan, penataan Monas akan dilakukan dengan konsep penghijauan dengan menambah sekitar 300 pohon baru. Lokasi penambahan jalur hijau dilakukan di beberapa lokasi secara bertahap.
Pada penataan tahap pertama, penambahan ruang hijau di antaranya di empat sisi silang Monas, parkir IRTI, dan Lenggang Jakarta. Selain itu, juga di area tembereng selatan.
Untuk penataan itu, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lokasi pengalihan selama revitalisasi. Untuk area parkir, dijelaskan Afan, disiapkan ke area Gambir. Untuk UMKM, disiapkan lokasi di sisi timur Monas.
Untuk menunjang kegiatan warga di Monas, lanjut Afan, penataan akan menambah fasilitas di Monas. Di antaranya amfiteater yang bisa dipergunakan sebagai ruang berkumpul publik dan memanjakan mata.
”Di area tengah kita siapkan amfiteater, itu seperti terasering berundak yang akan dikasih rumput. Sehingga orang bisa duduk di rumput, memandang Monas, lalu nanti bisa juga melihat video mapping yang saat ini sedang dikerjakan Dinas Pariwisata,” imbuh Afan.
Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setdaprov DKI Jakarta Iwan Kurniawan menjelaskan, untuk penambahan ruang terbuka hijau di kawasan silang, nantinya akan dibuat menjadi selebar 30 meter dari eksisting saat ini 14 meter. Kemudian jalan aspal ataupun coble stone yang mengapit median hijau yang eksisting 20 meter dipersempit menjadi masing-masing 12 meter.
Afan melanjutkan, untuk penanaman 300 pohon, Pemprov DKI Jakarta disebutkan tidak asal mencabut pohon dan menanam baru. Namun, Pemprov DKI akan melakukan USG pohon terlebih dahulu dengan melibatkan ahli pohon atau arborist.
”Jadi di USG itu akan ketahuan pohonnya sebetulnya masih di posisi sehat atau enggak. Kalau pohon tidak sehat itu pasti rapuh di dalamnya. Kalau dia rapuh, yang berbahaya ketika ada angin kencang bisa roboh dan mencelakai orang,” ucap Afan.
Pemprov DKI, Iwan menjelaskan, menanam lebih dulu pohon-pohon yang akan ditempatkan di kawasan Monas di tempat lain. Setelah identifikasi pohon di Monas selesai dan pohon yang ditanam di tempat lain cukup kuat, akan dipindahkan ke Monas.
Arsitek yang menang sayembara desain revitalisasi kawasan Medan Merdeka, Deddy Wahjudi dari Biro Desain Labo, menjelaskan, penataan kawasan Medan Merdeka itu salah satunya juga nantinya mendukung pergerakan penumpang angkutan umum untuk berpindah. Khususnya perpindahan dari penumpang MRT Jakarta di Stasiun MRT Monas di sisi barat ke Stasiun Gambir di sisi timur.
Menurut Deddy, penataan di kawasan Medan Merdeka akan menyediakan area bagi pejalan kaki dan penumpang yang hendak berpindah moda dan area itu dinaungi pohon-pohon.
Afan menambahkan, penataan Monas akan dimulai April 2023, setelah menyiapkan operasional dan rapat dengan Kementerian Sekretaris Negara dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
”Kita selesai (penataan) maksimal pertengahan tahun depan (2024), startnya di bulan Juli dan Agustus untuk tahap 1. Untuk anggaran kita kolaborasi dari APBD serta APBN. Ada dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain,” ujar Afan.
Sebelum penataan era Heru Budi, kawasan Monas sudah ditata juga di era Anies Baswedan. Penataan pada 2020 itu membuka Plaza Selatan Monas dengan cara menebang banyak pohon.