Banjir menjadi pekerjaan rumah Kota Tangerang di Banten. Selain kiriman dari hulu ke hilir, hujan deras menimbulkan genangan di berbagai area.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Danau buatan seluas 2.000 meter persegi akan dibangun untuk pengendalian banjir di Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Danau ini nantinya menjadi parkir air dari limpasan proyek jalan tol agar tak menggenangi jalan hingga permukiman warga.
Pembangunan danau buatan tersebut menyusul keluhan warga Kunciran Indah akibat dilanda banjir imbas pembangunan jalan tol. Salah satunya ketika kegiatan reses anggota DPRD Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, penyebab banjir karena kurangnya parkir air sehingga air mengalir ke jalan lingkungan sampai permukiman warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan membuat danau buatan seluas 2.000 meter persegi untuk parkir air.
”Aliran air bisa parkir dulu sebelum perlahan dialirkan ke saluran. Direncanakan juga perbaikan saluran air agar tak ada hambatan aliran dan pembuatan tandon,” kata Arief, Rabu (12/4/2023).
Banjir masih menjadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang. Selain banjir kiriman, hujan deras menyebabkan genangan di berbagai area. Pada November 2022, misalnya, 16 area terendam banjir setelah hujan deras dengan ketinggian air bervariasi.
Ketinggian air mencapai 60 cm di Jembatan Alamanda, Gebang Raya 40 cm sampai 1 meter, Persada Raya 1 meter, dan Garden City Residence 40 cm sampai 1 meter.
Untuk itu, Pemkot Tangerang masih perlu memperbaiki sistem resapan air agar penyerapan lebih optimal dan menormalisasi saluran air yang menyempit agar drainase lancar, serta membersihkan sampah yang menyumbat saluran.
Untuk manajemen air, butuh penampungan yang dilengkapi dengan pintu dan pompa. Nanti air yang masuk ke embung dialirkan ke Cisadane, Cirarab, dan Angke.
Selain itu, pada tahun 2023 akan dibangun 20 sumur resapan dan 50 biopori tambahan. Keduanya melengkapi 1.600 sumur resapan dan 2 kolam retensi yang sudah ada di Taman Cipulir dan Cimone Permai.
”Kalau kurang optimal, harus dibuatkan tempat penampungan sementara untuk parkir air sebelum diserap. Saluran air juga diperhatikan kondisinya mengalir untuk pembuangan,” ucap Arief.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang juga akan membangun embung di Kelurahan Paninggilan dan Kelurahan Cikokol serta Embung Bugel, Embung Griya Kencana I dan II, Embung Kali Sabi, Embung Periuk, dan Embung Pondok Bahar.
Embung baru tersebut menambah delapan embung yang terletak di Kelurahan Nusa Jaya, Kelurahan Bugel, Cipondoh Makmur, Kampung Darusalam, Embung Larangan, Kelurahan Cipondoh Indah, dan Kelurahan Pondok Bahar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menyebutkan, pembangunan embung sebagai bagian dari rencana induk pengendalian banjir. Letak embung di dekat area rawan banjir dan saluran air primer atau sekunder agar langsung terhubung ke sungai atau kali.
”Untuk manajemen air, butuh penampungan yang dilengkapi dengan pintu dan pompa. Nanti air yang masuk ke embung dialirkan ke Cisadane, Cirarab, dan Angke,” kata Ruta.