Kantong merah, hitam, putih, dan kuning serta karung berisi sampah berderet di trotoar dan pembatas jalan di Kota Tangerang, Banten. Pemandangan serupa juga dijumpai di Jakarta.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Aneka kantong dan karung berisi sampah menghiasi jalanan seusai Lebaran. Situasi itu tidak jauh berbeda dari hari biasa. Artinya, pengelolaan sampah perkotaan belum optimal dan warga belum sepenuhnya berperilaku tidak membuang sampah sembarangan.
Kantong merah, hitam, putih, dan kuning serta karung berisi sampah berderet di trotoar dan pembatas Jalan Raden Patah, dekat Pasar Lembang, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Selasa (25/4/2023). Sampah rumah tangga dan lainnya juga menumpuk di Jalan HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang.
Petugas kebersihan dari Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sampah Wilayah Timur Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang perlahan mengangkut sampah-sampah itu sejak pukul 05.00. Pengangkutan menggunakan lima truk dalam dua rit atau perjalanan bolak-balik setiap pagi dan lima bentor beroperasi siang hari.
”Sudah kami angkut sampahnya, tetapi masih ada saja orang yang bandel. Mereka tetap buang sampah sembarangan,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sampah Wilayah Timur Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Armiga Budiawan.
Kebiasaan warga membuang sampah sembarangan sudah berlangsung sejak lama, bahkan ketika ada tempat pembuangan sampah di dekat Jembatan Sungai Wetan.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang, dan perangkat Kecamatan Ciledug sampai membuat pos penertiban sampah liar. Pos terletak di dekat Jembatan Sungai Wetan dan satu pos lagi berjarak sekitar 400 meter dari pos pertama.
”Kecamatan biasa buat kegiatan penertiban. Kami ikut sekaligus sosialisasi dan edukasi kepada warga,” kata Armiga.
Tumpukan sampah di Jalan Raden Patah dan Jalan HOS Cokroaminoto selalu terjadi meskipun tak ada kenaikan volume sampah di Kota Tangerang.
Kami berupaya angkut sampah lebih pagi karena warga buangnya malam. Kami juga terus mengedukasi warga agar tidak buang sampah sembarangan dan sosialisasi pemilahan sampah serta bank sampah.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Iwan menyebutkan, volume sampah selama Lebaran dalam kondisi normal atau tidak ada kenaikan signifikan. Kenaikan hanya terjadi saat perayaan malam takbiran sebesar 20 persen.
”Kami berupaya angkut sampah lebih pagi karena warga buangnya malam. Kami juga terus mengedukasi warga agar tidak buang sampah sembarangan dan sosialisasi pemilahan sampah serta bank sampah,” ucap Iwan.
Dalam laman resmi Aplikasi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, potensi timbulan sampah dari wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa itu sebanyak 1.623 ton. Dari jumlah tersebut luasan volume timbulan sampah dapat mencapai 535,6 meter kubik.
Jakarta
Tumpukan sampah juga dijumpai di tepi jalanan Ibu Kota. Salah satunya di Jalan Raya Kebayoran Lama. Sampah dalam kantong atau karung menumpuk di dekat tiang listrik dan muka kios atau toko.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangannya mengerahkan 3.000 petugas kebersihan sejak malam takbiran hingga libur Lebaran. Petugas kebersihan turut menangani sampah di stasiun dan terminal.
Setidaknya 70 petugas kebersihan bersiaga di setiap 44 kecamatan yang ada di Jakarta. Disiagakan juga ratusan truk sampah dan 85 unit kendaraan penyapu jalan otomatis dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, tetap beroperasi selama libur Lebaran.
Informasi dari laman Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta per Selasa sore, sebanyak 4.214 ton sampah masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang. Sampah diangkut 812 truk menimbang dan 92 truk dumping, serta waktu bongkar 2 jam 52 menit.
Asep meminta satuan pelaksana di kecamatan dan sopir truk sampah untuk mengosongkan tempat penampungan sampah sementara di wilayah masing-masing agar dapat menampung sampah hingga penuh, khususnya saat Lebaran dan sehari setelahnya. Dengan begitu, tidak ada timbulan sampah yang mengganggu kenyamanan warga dan menjadi sarang penyakit.