KAI Commuter Layani 13,4 Juta Orang Selama Masa Angkutan Lebaran
Sebanyak 13,4 juta orang menggunakan layanan KAI Commuter selama masa angkutan Lebaran, 14 April-2 Mei 2023. Jumlah penumpang kereta komuter tercatat 4 juta orang dan mereka merupakan penumpang musiman.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — KAI Commuter mencatat 13.410.636 orang menggunakan layanan commuter line Jabodetabek dan KA lokal Merak selama masa angkutan Lebaran 2023. Sebanyak 4 juta orang di antaranya merupakan penumpang selama masa cuti bersama, 19-25 April 2023. Layanan selama angkutan Lebaran menjadi evaluasi KAI Commuter dalam pelayanan selanjutnya.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, Rabu (3/5/2023), menjelaskan, pengguna sebanyak 13,4 juta orang itu terdiri dari pengguna commuter line 13.102.895 orang, pengguna KA lokal Merak 203.699 orang, dan 104.042 pengguna KA Bandara Soekarno-Hatta. Mereka merupakan pengguna layanan KAI Commuter selama masa angkutan Lebaran mulai dari 14 April-2 Mei 2023.
Adapun selama cuti bersama, total pengguna commuter line sebanyak 4.039.515 orang. Volume penumpang tertinggi terjadi pada Senin (24/4/2023) dengan jumlah 693.635 orang.
Sementara KA lokal Merak pada waktu yang sama mengangkut 70.692 orang. Jumlah pengguna tertinggi tercatat pada Selasa (25/4/2023) sebanyak 14.202 orang.
Jumlah pengguna kereta bandara selama angkutan Lebaran ini tembus di angka 104.042 orang. Sementara selama cuti bersama, kereta bandara melayani 34.890 pengguna dengan jumlah tertinggi pada Selasa (25/4/2023) sebanyak 6.695 orang.
Purba menambahkan, untuk angkutan Lebaran 2023, KAI Commuter mengoperasikan 1.111 perjalanan commuter line Jabodetabek setiap harinya. Adapun perjalanan KA lokal Merak sebanyak 14 perjalanan tiap hari dan untuk KA bandara 40 perjalanan tiap hari.
”Untuk KA lokal Merak, per 1 Mei 2023 kemarin perjalanan sudah kembali seperti operasionalisasi sebelum Lebaran, yakni dari Stasiun Rangkasbitung-Stasiun Merak,” kata Purba.
Dari angkutan masa Lebaran, lanjutnya, ada pola yang berbeda. Pada angkutan Lebaran sebelumnya, penumpang dari Bogor akan memenuhi Stasiun Manggarai untuk transit ke Stasiun Sudirman.
Pada Lebaran 2023 ini, kondisinya seimbang. Penumpang dari Bekasi dan Cikarang menuju Ragunan turun di Stasiun Pasar Minggu. ”Sehingga kami melihat selama libur Lebaran itu para penumpang KRL banyak ke arah Bogor, lalu ke Jakarta Kota dan Pasar Minggu,” ujar Purba.
Secara terpisah, Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana menanggapi, pola perjalanan penumpang KRL selama masa angkutan Lebaran memang berbeda dengan hari normal. Selama libur Lebaran, pengguna KRL adalah wisatawan musiman. Sebagian besar dari mereka juga belum teredukasi untuk naik KRL.
Namun, lanjut Aditya, justru ia melihat masyarakat yang tidak terbiasa naik KRL kemudian naik KRL. Artinya, mereka punya pengalaman naik KRL. ”Kalau tidak Lebaran, kapan lagi?” kata Aditya.
Setidaknya, lanjutnya, manakala sebagian warga Jakarta mudik Lebaran, 19-25 April 2023 lalu, warga yang belum pernah naik KRL memiliki kesempatan berwisata dengan naik KRL. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka kurang teredukasi atau menerima sosialisasi untuk menjaga ketertiban di kereta.
”Tapi, mereka perlu difasilitasi untuk berwisata naik kereta ketika sebagian penduduk Jabodetabek mudik,” ucap Aditya.
Sementara itu, untuk peningkatan kualitas layanan, pemerintah menyesuaikan tarif. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 240 Tahun 2022 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik, maka akan terdapat penyesuaian tarif untuk KA lokal Merak.
Penyesuaian tarif KAlokal Merak akan berlaku mulai 1 Juni 2023. Tarif untuk KA lokal Merak disesuikan dari sebelumnya Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 sehingga terdapat penyesuaian tarif Rp 2.000.
Sementara untuk KRL Jabodetabek tidak ada perubahan tarif. Purba menyebutkan, tarif yang berlaku masih tarif yang sama, pada 25 km pertama Rp 3.000, kemudian pada 10 km berikutnya bertambah Rp 1.000.
Menurut Purba, dari angkutan Lebaran 2023 juga, KAI Commuter mengevaluasi perlunya mempermudah pergerakan penumpang. Di antaranya, di Stasiun Manggarai sudah ada penambahan tangga supaya memudahkan penumpang saat berpindah atau transit, lalu juga pengoperasian rangkaian feeder saat kepadatan terjadi untuk memberikan layanan angkutan.