Delegasi Kota-kota ASEAN Berbagi Praktik Baik untuk Kota Berkelanjutan
Jakarta menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin kota se-ASEAN 2023. Agenda itu diharapkan menjadi ajang bertukar pengalaman baik mengelola isu-isu perkotaan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para kepala daerah dari kota-kota di negara anggota ASEAN saling berbagi pengalaman praktik terbaik serta bekerja sama mendukung pembangunan kota berkelanjutan. Lima isu mengemuka dalam pertemuan bertajuk ”Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals & ASEAN Mayors Forum 2023” atau MGMAC & AMF 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam pembukaan MGMAC & AMF 2023, Selasa (1/8/2023), mengungkapkan, agenda MGMAC & AMF merupakan cara pemerintah kota dan daerah di Asia Tenggara mendukung keberlanjutan relevansi ASEAN dalam merespons tantangan kawasan dan global. Selain itu juga untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan untuk kemakmuran rakyat ASEAN dan dunia.
Digelar pada 1 dan 2 Agustus 2023, MGMAC & AMF 2023 dihelat untuk mendukung Keketuaan Indonesia di ASEAN. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi membuka agenda tersebut.
Seperti diketahui, MGMAC diinisiasi pertama kali oleh Pemprov DKI Jakarta saat Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013. Sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN, MGMAC dan AMF 2023 di Jakarta mengangkat tema “Catalysing Regional Growth through Sustainable Development in ASEAN Cities.”
Setidaknya ada lima topik prioritas yang dibahas dan dibagikan sebagai praktik baik dari setiap kota. Kelimanya, yaitu pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan dan aksi iklim, tujuan pembangunan berkelanjutan, serta tata kelola dan peningkatan kerja sama.
Sekdaprov DKI Jakarta Joko Agus Setyono dalam keterangan kepada media usai pembukaan MGMAC & AMF 2023 menjelaskan, untuk isu yang menjadi bahasan dan merupakan praktik baik, Jakarta menawarkan pengembangan UMKM juga pembangunan transportasi massal. Selain itu Jakarta juga sedang mengembangkan transformasi digital dalam bentuk Jakarta Smart City.
“Itu yang akan kita bagikan. Sementara kita juga akan mendengarkan dan mengambil praktik-praktik baik dari setiap negara yang sudah mereka terapkan,” kata Joko.
Untuk Jakarta, menurut Joko, masih adanya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan dan pengangguran membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belajar dari kota-kota lain di ASEAN untuk perbaikan. ”Ini adalah sesuatu yang kita upayakan untuk perbaikan dengan belajar dari kota-kota di ASEAN,” ujarnya.
Lalu juga adanya masalah PKL (pedagang kaki lima) dan kemacetan. ”Ini menjadi pengalaman bagi Jakarta. Mungkin juga negara lain sudah mengatasi permasalahan ini untuk tukar pengalaman bagaimana cara mengatasinya,” kata Joko.
Agenda MGMAC & AMF 2023 masih akan berlangsung sehari lagi, pada 2 Agustus 2023. Pertemuan ini dihadiri sebanyak 234 delegasi, meliputi Gubernur dan Wali Kota Negara ASEAN, perwakilan asosiasi pemerintah daerah dari negara anggota ASEAN, Community Permanent Representative ASEAN, mitra kerja sama (partners), dan badan multilateral lainnya.