DKI Kembali Galakkan Vaksinasi, Pengujian, dan Deteksi Dini
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan tambahan 315 kasus positif Covid-19. Sebanyak 32 kasus bergejala ringan dan 12 kasus dirawat di unit perawatan intensif (ICU).
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan vaksinasi dosis lengkap dan penguat (booster), pemeriksaan reaksi berantai polimerase (PCR) secara gratis, dan deteksi dini khusus kelompok rentan seiring bertambahnya kasus positif Covid-19. Kendati demikian, pemerintah tidak membatasi aktivitas masyarakat karena sudah dalam fase endemi Covid-19.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan tambahan 315 kasus positif Covid-19 selama kurun waktu 11-13 Desember 2023. Sebanyak 44 kasus di antaranya menjalani perawatan dengan rincian 32 kasus bergejala dalam ruangan isolasi dan 12 kasus di unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU).
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, kelompok rentan paling berisiko meninggal ketika terpapar SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Mereka antara lain warga berusia 50 tahun ke atas, belum divaksinasi, serta memiliki komorbid, seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, tuberkulosis, dan HIV.
”Kenaikan kasus positif terjadi karena peralihan musim dan menurunnya antibodi terhadap virus. Kondisinya akan lebih parah pada orang yang belum divaksin atau memiliki komorbid,” kata Ngabila, Kamis (14/12/2023).
Pada fase endemi saat ini tidak berlaku pembatasan kegiatan masyarakat meskipun terjadi kenaikan kasus positif Covid-19. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau warga untuk mengetatkan protokol kesehatan serta melengkapi empat kali vaksinasi Covid-19 yang terdiri dari dosis pertama, kedua, dan dua kali booster. Kemudian, menjalani pemeriksaan PCR gratis jika bergejala Covid-19 serta deteksi dini khusus kelompok rentan.
Ngabila menambahkan, vaksin booster akan menambah jumlah antibodi untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Layanan vaksinasi berlangsung Senin hingga Sabtu di fasilitas-fasilitas kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya, ada dua kasus meninggal setelah positif Covid-19 di DKI Jakarta. Kasus pertama adalah wanita berusia 81 tahun dengan komorbid hipertensi yang sudah divaksinasi dosis ketiga. Kasus kedua, wanita berusia 91 tahun dengan komorbid stroke dan gagal jantung yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali.
Kenaikan kasus positif terjadi karena peralihan musim dan menurunnya antibodi terhadap virus.
”Segera melengkapi vaksinasi agar potensi keparahan bisa berkurang,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan mengimbau semua kepala dinas kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan memberikan layanan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketersediaan vaksin dan logistik lain harus terjamin. Setiap pemerintah daerah harus memastikan masyarakat mendapatkan informasi mengenai lokasi layanan vaksinasi Covid-19.
Selain itu, warga yang mengalami batuk dan flu diminta segera menjalani tes Covid-19. Jika hasil tes positif, isolasi mandiri dapat dilakukan dengan mendapatkan layanan konsultasi dan perawatan secara jarak jauh (telemedicine).
Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, juga mengingatkan masih perlunya mitigasi pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya dengan vaksinasi. Apalagi, saat ini vaksinasi cenderung disepelekan atau kurang digalakkan dan belum mendapatkan dukungan pemerintah lagi.