Lajur sepeda terbangun di Jakarta semestinya punya proteksi, menyeluruh, terkoneksi, dan ada layanan pelengkap.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·5 menit baca
Hasil evaluasi lajur sepeda terbangun di Jakarta menghasilkan penggantian stick cone ke marka solar cell dan fokus pada perawatan karena pembangunan telah mencapai target. Komunitas pesepeda kurang sependapat dengan hasil itu sehingga menggugat pemerintah agar konsisten dalam keberlanjutan lajur sepeda.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengganti stick cone ke marka solar cell setelah evaluasi lajur sepeda terproteksi dan berdasarkan aduan atau laporan warga. Penggantian secara bertahap di 13 ruas jalan sepanjang 8,58 kilometer itu untuk menjamin keselamatan pesepeda dan pengguna jalan lain agar tidak mengalami kecelakaan lalu lintas.
Panjang lajur sepeda terbangun di Jakarta sejak 2012 sampai sekarang mencapai 314,196 kilometer. Panjang tersebut melampaui target 252,1 kilometer dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2017-2022.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta mengutamakan perawatan lajur sepeda terbangun. Rinciannya telah bergulir perawatan sepanjang 31,82 kilometer di tujuh ruas jalan pada tahun 2023 dan rencana perawatan sepanjang 82,15 kilometer pada 19 ruas jalan di tahun 2024.
”Kami justru tidak melihat adanya progres terkait evaluasi, optimalisasi, dan pemeliharaan lajur sepeda. Pemprov DKI Jakarta kami gugat karena malapraktik tata kelola lajur sepeda,” ucap Ketua Umum Bike to Work Indonesia Fahmi Saimima, Minggu (28/1/2024).
Malapraktik yang dimaksud ialah pemangkasan anggaran lajur sepeda dalam RAPBD 2023 dari Rp 38 miliar menjadi nol, rekayasa lalu lintas di simpang Santa, Jakarta Selatan, dengan membongkar jalur pedestrian dan lajur sepeda, pengaspalan ulang 18 ruas jalan untuk menyambut KTT ASEAN sehingga menutup lajur sepeda, mengganti stick cone, dan mengurangi/mengalihkan/tidak dianggarkan kembali pembangunan lajur sepeda Rp 4,51 miliar dalam draf pembahasan Raperda APBD 2024.
Fahmi menyebutkan, pengajuan gugatan terhadap Pemprov DKI Jakarta tengah berproses di PTUN Jakarta. Penggugat bersurat untuk akses Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta yang bertanggung jawab memberikan pelayanan informasi meliputi proses penyimpanan, pendokumentasian, dan penyediaan pelayanan, serta pengumuman informasi publik. Selanjutnya melengkapi administrasi dan konsultasi hukum dari pengadilan hingga masuk ke tahapan sidang.
”Kami sudah diwakili kuasa hukum. Statusnya sekarang masih upaya administratif,” ujar Fahmi.
Keberlanjutan
Institute for Transportation Development Policy (ITDP) memberikan saran berbeda dari hasil evaluasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Saran itu tertuang dalam Catatan Teknis Keberlanjutan Jalur Sepeda Jakarta yang dirilis November 2023.
Berdasarkan studi People Near Bikeways ITDP, lajur sepeda terbangun di Jakarta sampai tahun 2022 sudah terkoneksi dengan 165 halte Transjakarta, 19 stasiun KRL, 12 stasiun MRT Jakarta, 3 stasiun LRT Jabodebek, dan 2 stasiun LRT Jakarta.
Lajur sepeda terbangun juga mampu menjangkau pelajar dari 726 sekolah di Jakarta atau 103.009 siswa sekolah dasar, 58.592 siswa sekolah menengah pertama, dan 29.886 siswa sekolah menengah atas.
Hal itu dapat tercapai jika lajur sepeda terbangun punya proteksi, menyeluruh, terkoneksi, didukung dengan layanan pelengkap, misalnya sepeda sewa dan kebijakan pengendalian atau pembatasan penggunaan kendaraan bermotor.
Sayangnya yang terjadi adalah penggantian stick cone ketimbang meningkatkan kualitas proteksi dengan material lebih permanen seperti beton. Penggantian itu justru menurunkan kualitas proteksi lajur sepeda. Padahal, survei evaluasi penggunaan lajur sepeda di Jakarta oleh ITDP tahun 2022 menunjukkan, 94 pesepeda akan merasa lebih percaya diri untuk bersepeda dengan lajur terproteksi dan 50 persen pesepeda yang melakukan perjalanan jarak pendek merupakan pesepeda pemula.
Kami sudah diwakili kuasa hukum. Statusnya sekarang masih upaya administratif.
Pada 19-23 Oktober 2023, ITDP telah meninjau kondisi terkini penggantian stick cone lajur sepeda. Ruas lajur tersebut seharusnya memiliki tipologi terproteksi atau terproteksi sebagian.
ITDP merekomendasikan pencabutan stick cone sebagai peningkatan kualitas jalur sepeda dengan menggantinya jadi proteksi yang lebih selamat bagi pesepeda, yaitu beton.
Merujuk pada dokumen Evaluasi Jalur Sepeda Terproteksi yang dirilis ITDP pada tahun 2022, penyelenggaraan fasilitas sepeda yang berorientasi keselamatan tidak hanya terbatas pada pemarkaan lajur sepeda. Keselamatan mencakup redesain persimpangan, pemasangan proteksi yang menyeluruh, penyesuaian titik henti bus, dan penegakan hukum untuk pesepeda dan pengguna kendaraan lainnya.
Artinya, penyediaan infrastruktur sepeda harus diiringi dengan kegiatan pemantauan dan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna lajur sepeda dan bukan non-pengguna sehingga dapat terjadi peningkatan kualitas desain lajur sepeda.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi itu meliputi beberapa aspek, yakni kualitas dan kesesuaian desain lajur sepeda yang telah diimplementasikan dengan kebutuhan pengguna; dampak yang dirasakan oleh penerima manfaatnya (pelaku mobilitas aktif), alih-alih kendaraan bermotor; dan performa serta efektivitas desain lajur sepeda dilihat dari perilaku pesepeda saat menggunakan lajur sepeda.
Pemeliharaan
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan penggantian stick cone lajur sepeda terproteksi itu karena rusak akibat tertabrak oleh kendaraan bermotor yang tidak diketahui waktu kejadiannya dan aduan warga melalui sistem Cepat Respons Masyarakat (CRM).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menindaklanjutinya dengan mengganti 8.741 stick cone atau sepanjang 8,5 kilometer. Dengan begitu saat ini masih terdapat 12,52 kilometer lajur sepeda terproteksi dengan stick cone atau 59,33 persen dari total panjang lajur sepeda terproteksi stick cone.
Syafrin mengatakan, penggantian stick cone ini bukan untuk menghilangkan lajur sepeda terproteksi. Sebaliknya merupakan bagian dari kegiatan perawatan lajur sepeda.
”Stick cone yang masih bagus dan berfungsi tetap dipertahankan. Selanjutnya akan dilakukan penggantian stick cone yang rusak dengan paku marka jalan solar cell secara bertahap,” kata Syafrin.
Selain itu, rekayasa lalu lintas dan perbaikan geometrik pada persimpangan Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo atau simpang Santa bukan upaya menghapus atau membongkar lajur sepeda.
Sebagai penyesuaian, disediakan fasilitas penyeberangan sebidang berupa zebra cross untuk aksesibilitas pejalan kaki dan pesepeda yang akan menyeberang dari Jalan Suryo ke Jalan Wijaya I dan sebaliknya. Begitu pula lajur sepeda terdampak pengaspalan ulang dalam rangka KTT ASEAN telah dikembalikan seperti kondisi semula.