Bawa Logistik Pemilu, Seorang Petugas KPPS di Jakarta Pusat Meninggal karena Kecelakaan Tunggal
Seorang petugas KPPS di Tanah Abang mengalami kecelakaan dan meninggal saat membawa logistik pemilu.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Tanah Abang, Jakarta Pusat, meninggal karena kelelahan. Petugas KPPS itu mengalami kecelakaan tunggal saat membawa logistik Pemilu 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta Pusat Efniadiansyah mengatakan, Ahmad Julfi (23), anggota KPPS 66, RT 016 RW 009, Kebon Kacang, Tanah Abang, meninggal setelah mengalami kecelakaan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Kejadian menjelang subuh sekitar pukul 04.30, Kamis (15/2/2024), karena faktor kelelahan. Kecelakaan tunggal. Sempat mendapatkan pertolongan, tetapi pukul 07.30 meninggal. Bukan karena sakit komorbit atau hal lainnya,” kata Efniadiansyah saat dihubungi, Jumat (16/2/2024).
Peristiwa kecelakaan itu bermula saat petugas KPPS selesai menghitung kertas suara Pemilu 2024. Ahmad bersama petugas KPPS lainnya lalu bertugas mengirimkan hasil penghitungan suara beserta logistik ke GOR Tanah Abang.
Dalam perjalanan, ia diduga kehilangan konsentrasi sehingga menabrak trotoar. Kondisi lalu lintas saat itu sepi dan tidak banyak mobilitas kendaraan.
Kejadian menjelang subuh sekitar pukul 04.30, Kamis (15/2/2024), karena faktor kelelahan. Kecelakaan tunggal. Sempat mendapatkan pertolongan, tetapi pukul 07.30 meninggal.
Pengguna jalan dan petugas KPPS lain segera membawa Ahmad ke Rumah Sakit Tanah Abang untuk mendapatkan pertolongan. Dari pemeriksaan, Ahmad diketahui mengalami pendarahan di dada sehingga perlu dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan yang memiliki peralatan medis dan dokter bedah.
”Saya langsung koordinasi dengan Pak Wali Kota untuk memfasilitasi rujukan ke RS Tarakan. Setelah semua siap, korban ternyata sudah meninggal. Saat awal saya masuk, dia masih sadar dan merintih kesakitan. Saat masuk kedua kali, kondisinya terus menurun. Padahal, sudah siap untuk dirujuk,” kata Efniadiansyah.
Dari peristiwa itu, pihak keluarga Ahmad akan mendapat santunan dari KPU sebesar Rp 46 juta.
Kejadian petugas KPPS di Jakarta meninggal karena kelelahan juga terjadi di Jakarta Utara. Iyos Rusli (52), Ketua KPPS 70, RT 012 RW 008, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, meninggal saat penghitungan suara, Rabu (14/2/2024), sekitar pukul 22.00.
Kepala Kepolisian Sektor Koja Komisaris Muhammad Syahrini menjelaskan, Iyos yang malam itu membaca dan menghitung surat suara tiba-tiba merasa tidak enak badan dan pusing. Iyos pun memintai izin untuk pulang kepada petugas di TPS 70.
”Sesampai di rumahnya, tidak lama ia pingsan. Petugas Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) segera memanggil dokter untuk mengecek kesehatan saudara Iyos. Setelah diperiksa, Iyos telah meninggal,” kata Syahrini saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).
Dari pemeriksaan kesehatan, Iyos diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes.