Tabrak Tujuh Mobil di GT Halim, Sopir Truk: Saya Beli Semua Mobil Itu
Sopir truk yang sebabkan kecelakaan beruntun di GT Halim siap bertanggung jawab dengan membeli mobil yang ditabraknya.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sopir truk yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama pada Rabu (27/3/2024), M. Isnem (18), menyatakan siap bertanggung jawab dengan membeli semua mobil dan truk yang ditabrak. Ia pun berdalih truknya tidak bisa direm hingga menabrak mobil di tol. Adapun pihak kepolisian masih mendalami kasus ini dengan memeriksa MI lebih lanjut.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, MI tampak masih menjalani perawatan di sebuah kamar rumah sakit. Pernyataan tentang ganti rugi itu ia ucapkan saat diinterogasi oleh pihak kepolisian.
”Saya akan tanggung jawab, saya beli semua mobil itu,” kata MI dalam video tersebut.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Hasby Ristama, Kamis (28/3/2024), membenarkan tentang pernyataan MI yang beredar luas tersebut. Adapun MI masih dalam perawatan di Rumah Sakit UKI Cawang.
Saat diinterogasi, MI mengaku jika awalnya dikerjai oleh seseorang dengan cara mencopot tali gas truknya. Begitu dipasang kembali, gas tidak bisa berfungsi dengan baik.
MI berdalih, saat mendekati gerbang tol, truknya tidak bisa direm sampai akhirnya menabrak mobil. Ia berjanji akan bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan membeli semua mobil dan truk yang menjadi korban kecelakaan beruntun.
Saat ini, polisi tengah mendalami kasus serta menyelidiki siapa pemilik truk tersebut. Selain itu, menyelidiki siapa yang memberikan wewenang kepada MI untuk mengemudikan truk.
”Belum ditetapkan sebagai tersangka, masih diamankan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Polisi telah mengecek urine MI untuk mengetahui apakah ia dalam pengaruh obat-obatan terlarang atau tidak. Hasilnya, MI negatif mengonsumsi narkoba.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama arah Jakarta pada Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 08.00. Kecelakaan ini melibatkan tujuh kendaraan, yakni truk kuning BG 8420 VB, mobil Honda Brio B 2780 TYB, mobil Xpander E 1505 MR, mobil Hyundai putih B 1061 SPW, mobil boks D 8633 YR, mobil Isuzu pikap Z 8445 AH, dan Toyota Yaris B 1103 KRT.
Hasby menuturkan, kronologi kecelakaan bermula saat truk merah dengan nomor polisi BG 8420 VB yang dikemudikan MI membawa muatan sofa berlebih menabrak kendaraan Honda Brio pelat B 2780 TYB dan Mitsubishi Xpander hitam E 1505 MR. Peristiwa ini terjadi sekitar di sekitar Gerbang Tol Halim Utama, yakni 300 meter sebelum gerbang tol.
Setelah diselidiki, MI ternyata tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Mencoba kabur, MI menuju gerbang tol dengan kecepatan kencang. Akibatnya, ketika masuk gardu 3, truk tersebut menabrak mobil Isuzu pikap Z 8445 AH hingga terpental dari gardu 3 ke gardu 5. Mobil itu pun menabrak Yaris B 1103 KRT.
Adapun setelah menabrak mobil Isuzu, MI menabrak mobil Hyundai putih B 1061 SPW. Selanjutnya, berturut-turut menabrak mobil boks putih D 8633 YR dan truk kuning BG 8420 VB.
”Setelah diselidiki, MI ternyata tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM),” kata Hasby.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menambahkan, truk yang dikemudikan MI berpelat nomor Palembang, Sumatera Selatan. Polisi masih mendalami truk melaju dari mana dan tujuan utamanya.
Sebelum kecelakaan beruntun, MI menabrakkan truknya ke mobil Xpander. Truk juga mengejar mobil Xpander dengan kecepatan tinggi sebelum menuju Gerbang Tol Halim Utama. Dugaan sementara, MI mengamuk saat ditegur pengemudi mobil Xpander.
Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati, seperti dikutip dari Kompas.id kemarin, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, empat orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Adapun satu dari empat orang tersebut mengalami pendarahan otak. Tiga korban lainnya sudah diperkenankan pulang dan cukup melakukan rawat jalan saja karena hanya mengalami luka ringan.