Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi
Tujuh korban tewas mengalami luka bakar serius mencapai 90 persen.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tujuh korban tewas yang terjebak dalam kebakaran di toko pigura Saudara Frame & Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, telah terindentifikasi.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigadir Jenderal (Pol) Hariyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan ante mortem, primer gigi, sekunder properti (barang yang melekat di tubuh korban), serta medis, semua korban telah teridentifikasi.
Adapun para korban itu yang berasal dari satu keluarga ialah Thang Tajima (75), Heni (39), Austin (8), dan Riichi (2). Sementara korban lain merupakan asisten rumah tangga (ART), yaitu Tiara (25), Shella (20), dan Jesica (18). Ketiga ART itu dari tiga keluarga yang berbeda. Para korban mengalami luka bakar serius mencapai 90 persen.
”Semua telah teridentifikasi. Semua terdiri dari empat keluarga,” kata Hariyanto, Jumat (19/4/2024) malam.
Setelah teridentifikasi, Heriyanto sepenuhnya menyerahkan kepada keluarga korban apakah akan langsung mengambil jenazah atau menginap dahulu di rumah sakit.
Di Gedung Instalasi Kedokteran Forensik dan Ruang Transit Jenazah, empat mobil jenazah menurunkan empat peti yang akan membawa Thang Tajima (75), Heni (39), Austin (8), dan Riichi (2). Keluarga mereka pun sudah menunggu. Namun, tidak satu pun dari pihak keluarga yang bersedia untuk berbagi cerita.
”Maaf kami lagi berduka,” kata salah satu anggota keluarga.
Dari hasil pemeriksaan ante mortem, primer gigi, sekunder properti (barang yang melekat di tubuh korban), dan medis, semua korban telah teridentifikasi.
Hingga pukul 22.00 WIB, belum bisa dipastikan kapan jenazah korban kebakaran akan dibawa pulang oleh keluarga.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Rahmat Idnal merinci, ada lima korban luka dari kebakaran toko pigura di Mampang Prapatan. Korban luka adalah Ohim (35), Suwandi (40), M Zaenal Arifin (26), Surono (44), dan Yohanes (24).
”Ada tujuh korban jiwa dan lima korban luka yang masih dalam perawatan,” ujar Rahmat.
Dari keterangan saksi-saksi, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Salah satu saksi yang merupakan karyawan toko saat itu sedang bekerja di lantai dasar. Seorang pekerja lainnya, Suwandi, menyemprotkan cairan bensin ke kayu ring dekat kompresor.
Penyemprotan itu bertujuan mengusir atau membasmi rayap. Pada saat yang sama, ada seorang karyawan sedang memperbaiki kompresor. Tiba-tiba ada percikan api menyambar dan membesar.
Keterangan saksi lainnya yang juga korban selamat mengatakan, Suwandi menyemprotkan bensin, sedangkan Ohim sedang memotong kayu. Tiba-tiba api langsung menyala dan terjadi ledakan.
”Menurut keterangan saksi, api diduga akibat uap bensin yang disiram korban Suwandi dan percikan dari mesin potong korban Ohim,” ucap Rahmat.
Keterangan para saksi itu, kata Rahmat, masih akan didalami. Tim forensik Mabes Polri juga masih menyelidiki penyebab kebakaran yang memakan tujuh korban jiwa tersebut.