Gantikan Bima Arya, Hery Antasari Lanjutkan dan Percepat Program Pemkot Bogor
Kota Bogor menerima sebanyak 384 penghargaan dalam 10 tahun di bawah kepemimpinan Bima Arya.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hery Antasari dilantik menjadi Penjabat Wali Kota Bogor mengantikan Bima Arya yang telah berakhir masa kepemimpinannya. Selama 10 tahun menjabat, Kota Bogor telah bertransformasi ke arah yang baik. Namun, masih ada pekerjaan rumah yang belum dan menanti untuk diselesaikan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melantik Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Sabtu (20/4/2024), untuk mengisi kepemimpinan kepala daerah setelah berakhirnya jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024, Bima Arya dan Dedie A Rachim. Pelantikan itu menandai berakhirnya 10 tahun Bima Arya sebagai kepala daerah di kota hujan.
Menurut Bima, selama masa kepemimpinannya bersama Usmar Hariman dan berlanjut ke Dedie A Rachim, Kota Bogor telah bertransformasi dan banyak berubah ke arah yang positif. Namun, ia tidak menyangkal masih banyak pula pekerjaan rumah yang belum sepenuhnya tuntas.
Untuk itu, ia mendukung dan berharap kepada Hery dan jajaran Pemerintah Kota Bogor bisa melanjutkan program yang sudah berada dalam jalurnya. Begitu pula aparatur dari tingkat kelurahan hingga kecamatan terus menjalin sinergi kepada pemimpin baru agar pelayanan dan pembangunan manusia dan fisiknya bisa berjalan baik.
”Selamat bertugas dan saya doakan yang terbaik untuk Pak Hery. Dan siapa pun pemimpin Kota Bogor ke depan, selama melayani warga dengan hati, Kota Bogor menjadi birokrasi yang bersih, amanah, dan melayani, serta memudahkan urusan warga, maka Kota Bogor akan terus bergerak dan semakin kuat sebagai center of excellence,” ujar Bima saat dihubungi, Kamis (25/4/2024).
Bima menilai, kepemimpinannya selama 10 tahun tidak lepas dari dukungan, kerja sama, loyalitas, dan integritas dari jajaran Pemkot Bogor. Bahkan, banyak juga dukungan dari warga yang secara tidak langsung dan langsung ikut berkontribusi dalam menjalankan kebijakannya serta mengambil tindakan dari dinamika di lapangan.
Dalam 10 tahun, kata Bima, Kota Bogor telah menerima sebanyak 384 penghargaan, termasuk dua kali Adipura setelah selama 28 tahun menghilang. Penghargaan itu merupakan hasil keringat dan pikiran warga dan aparatur desa hingga kecamatan, serta jajaran Pemkot Bogor yang saling mendukung dan bersinergi.
”Sepuluh tahun lalu saya memulai tugas dengan kondisi Kota Bogor center of problem, banyak masalah. Namun, perlahan dengan dukungan, komitmen, ikhtiar, dan keinginan untuk maju bersama, Kota Bogor telah mengalami kemajuan dan bertransformasi. Saya bangga meninggalkan Balai Kota Bogor. Saya kini warga sipil biasa yang akan terus mencintai kota ini,” ujarnya.
Lanjutkan
Setelah dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Bogor, Hery langsung mengumpulkan semua pejabat teras dan aparatur sipil negara (ASN) Kota Bogor. Ia pun berkeliling ke sejumlah kantor perangkat daerah. Tidak hanya untuk berkenalan, tetapi juga untuk berkoordinasi dan berkomunikasi guna mendukung program-program dan kegiatan Pemkot Bogor ke depan.
Kepada perangkat daerah, Hery menyampaikan agar keberadaan Pj Wali Kota Bogor dimanfaatkan untuk proses apa pun guna mempercepat program dan kegiatan yang akan memberikan manfaat bagi Kota Bogor dan warganya.
”Dukungan serta semangat untuk berproses bersama-sama melanjutkan yang sudah baik dan yang belum akan diikhtiarkan untuk dijalankan, menjalankan kinerja yang sudah baik sebagai prinsip,” ujar Hery dalam keterangan resminya.
Hery sebelumnya merupakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat.
Dikutip dari keterangan resmi Pemkot Bogor, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Mahmudin mengucapkan terima kasih kepada Bima Arya dan Dedie A Rachim atas dedikasi dan pengabdiannya saat memimpin Kota Bogor.
Bey pun berpesan kepada penjabat kepala daerah untuk bertanggung jawab, integritas, dan transparan dalam menjalankan tugas. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen melayani masyarakat dengan penuh dedikasi dan tanpa pamrih serta menjaga kepercayaan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, efisiensi dan efektivitas harus menjadi pedoman utama.
”Tidak ada ruang untuk pemborosan dan administrasi yang lamban dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. Para kepala daerah yang dilantik harus mampu bekerja cerdas, bekerja cepat, dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan memberikan manfaat maksimal bagi kemajuan daerahnya,” ujarnya saat pelantikan Pj Wali Kota Bogor.
Bey juga mengingatkan, sinergi dan kolaborasi pemerintah daerah dengan lembaga swadaya masyarakat, swasta, dan semua elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan serta masalah-masalah kompleks, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim.
Tak hanya itu, penjabat kepala daerah juga harus sering terjun ke lapangan. Penjabat harus mendengarkan langsung keluhan dan masukan masyarakat, terutama membuka komunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.