Di zaman yang serba cepat dan instan ini, berbagai cara bisa kita lakukan untuk mendapat tambahan ilmu. Saat ini, sangat memungkinkan, pelatihan yang kita ikuti tak perlu lagi bertatap muka dengan mentor. Nah, begitu pula dengan pelatihan public speaking yang bisa kita dapatkan lewat daring (online).
Pada hari Minggu (26/3), anggota grup Whatsapp, Belajar Bareng Mentor, mulai bersiap-siap mengikuti pelatihan daring yang mengambil tema public speaking. Ini merupakan pelatihan daring pertama yang dilakukan komunitas Lampion Inspirasi. Sebanyak 63 peserta pelatihan berasal dari berbagai sekolah dan kampus. Sebagian besar dari Jakarta. Sebelumnya, pengumuman pelatihan ini disampaikan melalui akun Instagram mereka.
Sebelum memulai materi, moderator memberikan beberapa aturan main. Beberapa aturan itu, seperti tidak boleh ada percakapan selama penyampaian materi dan pertanyaan disampaikan melalui moderator. Lalu tepat pukul 20.00, moderator memperkenalkan mentor, Ahsanul Bisri, yang kemudian memberikan materi ”Semua Bisa Bicara”.
”Malam ini, kita akan sama-sama belajar agar enggak cuma jago bicara soal gosip, tapi juga juaranya berbicara di depan umum. Sebab memiliki kemampuan berbicara di depan umum penting banget,” begitulah Bisri memulai materinya.
Lalu, pelatihan pun mengalir dengan santai, apalagi setelah beberapa pertanyaan muncul dari para peserta. Semakin lama, percakapan di grup semakin ramai. Pelatihan pun berakhir setelah 2,5 jam. Dan, moderator mengingatkan peserta untuk keluar dari grup yang akan dibubarkan pada Senin (27/3) pagi.
Mudah dijangkau
Bisri mengatakan, ide membuat pelatihan daring dimulai saat mulai membentuk komunitas Lampion Inspirasi. Dalam tiga bulan ke depan, setiap bulan sekali mereka akan mengadakan pelatihan daring. Selanjutnya mereka akan berkeliling ke sekolah dan pesantren untuk berbagi ilmu public speaking, penulisan, dan tahsin (perbaikan membaca Al Quran).
”Kami ingin berbagi ilmu public speaking, menulis, dan tahsin, karena ketiganya saling berkaitan. Lalu muncul ide untuk memperkenalkan diri, kami memberikan pelatihan daring terlebih dahulu,” kata Bisri yang juga mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Attahiriyah, Jakarta.
Salah satu peserta, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Lailatussa Diyah, mengatakan, mengikuti pelatihan daring supaya lebih mudah dijangkau, dan tidak perlu keluar rumah. Biasanya, Laila akan menyimpan materi yang disampaikan mentor supaya bisa dibaca kembali. ”Aku sudah beberapa kali ikut pelatihan daring. Sejauh ini sih cukup membantu menambah pengetahuan yang aku inginkan,” kata Laila.
Belajar untuk mendapat tambahan ilmu tak terbatas ruang dan waktu. Untuk mendapatkan ilmu lebih banyak, tergantung bagaimana kreativitas kita untuk mencari peluang. (SIE)