Mengasah Rasa Lewat Musik
Seni karawitan kerap kali ditampilkan di acara tahunan Van Lith, yaitu HVL (Hari Van Lith). Selain seni tradisional, Van Lith juga memiliki humaniora band. Sekolah menyediakan ruangan untuk tempat berlatih anak band, terutama ketika mereka mempersiapkan diri tampil di suatu acara.
Anak-anak humaniora band memiliki wadah tersendiri untuk menunjukkan kebolehan mereka. Ada beberapa acara sekolah yang biasanya diisi oleh penampilan mereka, antara lain, acara Welcome Party, Malam Apresiasi Seni Suara (Maprass), dan HVL.
Di luar band dan karawitan, ada klub orkestra Van Lith (Vostra) dan paduan suara Kartika Bangsa. Keduanya adalah klub yang menampung para siswa yang memiliki talenta dalam bidang musik dan tarik suara.
Kartika Bangsa merupakan salah satu klub yang cukup bergengsi. Klub ini sudah beberapa kali menorehkan prestasi di kejuaraan yang diikuti. Salah satu penghargaan yang diraih adalah Juara I Paduan Suara Pekan Raya Magelang. Kartika Bangsa juga menjadi salah satu pengisi acara tetap bersama Vostra di acara HVL setiap tahunnya.
Seperti halnya Kartika Bangsa, Vostra juga menjadi salah satu pengisi acara tetap HVL. Jika Vostra dan Kartika Bangsa sudah tampil bersama, mereka akan memperlihatkan bagaimana kehebatan mereka memadukan seni musik dan seni suara menjadi sesuatu yang indah.
Selain HVL, ada juga Maprass. Maprass merupakan salah satu ajang tahunan untuk menunjukkan bakat para siswa Van Lith. Tahun ini, panggung Maprass digelar pada 11 Februari 2017 dengan tema ”Armonia de Amor” yang artinya ”Harmoni dalam Cinta”. Biasalah, kalau bulan Februari pasti identik dengan Hari Kasih Sayang, makanya tema yang diambil juga enggak jauh-jauh dari situ.
Bukan cuma siswa Van Lith yang datang, tetapi juga dari luar. Kali ini, kami kedatangan tamu dari Seminari Mertoyudan, SMA Sedes Sapientiae, SMA Marsudirini Muntilan, dan SMA Bentara Wacana Muntilan.
Penampil pertama dari band De Acoustic dengan suara vokalisnya, Amaris, yang merdu, pas untuk mengawali acara Maprass pada sore itu. Setelah itu acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan yang tidak kalah bagusnya.
Udara yang dingin dan gerimis sama sekali tidak menyurutkan semangat para tamu undangan dan Vanlithsian untuk tetap menyaksikan Maprass. Semakin larut, acara menjadi semakin seru. Apalagi ditambah dengan makan malam khas anak Van Lith: nasi bungkus buatan bapak ibu dapur yang dimakan dengan tangan berbalut plastik. Sederhana namun enak. Makan malam jadi kian nikmat dengan adanya penampilan HACEP, salah satu grup akustik Van Lith.
Maprass 2017 ini menampilkan bakat-bakat terbaik di bidang seni suara di kalangan anak Van Lith. Mulai dari musik pop hingga keroncong pun ada. Ini bukti bahwa para Vanlithsian mencintai budaya Indonesia.
Salah satu band yang tampil adalah Kroto. Band ini membawakan lagu pop yang dikemas dalam bentuk keroncong. Salah satu lagu yang dibawakan adalah ”Sayang” yang dipopulerkan oleh NDX.
Puncak dari acara ini adalah penampilan Vostra dan Kartika Bangsa. Vostra membawakan beberapa lagu dengan iringan piano, biola, saksofon, dan gitar. Begitu juga dengan Kartika Bangsa yang membawakan tiga lagu. Yang paling memukau adalah saat Vostra dan Kartika Bangsa berkolaborasi membawakan lagu ”Sekitar Kita”.
Nah, kira-kira begitulah cara anak Van Lith yang notabenenya anak asrama merayakan sebuah acara. Unik bukan?
Benito, siswa SMA Sedes Sapientiae, Bedono, Jawa Tengah, mengatakan kagum dengan kehebatan anak Van Lith. ”Banyak yang ditampilkan, mulai dari keroncong hingga saksofon,” katanya.
Kresentia Resty, siswa Val Lith kelas XI IPS 1, bersyukur sekolah sudah memfasilitasi para siswa untuk berkembang melalui klub dan kegiatan humaniora.
”Sayangnya, kadang sekolah susah memberikan perizinan untuk mengikuti lomba,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Pangudi Luhur Van Lith, Antonius Wisnu Nugroho, menjelaskan, sekolah selalu mengusahakan yang terbaik agar bakat siswanya bisa tersalurkan. ”Semua bakat itu bisa dikembangkan lewat klub, humaniora, dan berbagai kegiatan yang ada. Kami berharap semua fasilitas yang diberikan sekolah bisa terus berkembang, terutama untuk Vostra. Meski demikian, kami mengakui memang masih ada beberapa kekurangan,” katanya.
Tim Jurnalistik SMA Van Lith: - Angela Felita (XI IPA 1)- Maria Boninauli Surbakti (XI IPA 2)- Stephani Eleanor Suryaningtyas (XI IPA 2)- Averina Harseno (XI IPA 3)- Rafaela Ruth Anggraini (XI IPA 3)- Theodora Herlinda Eka Puspaningtyas (XI IPS 1)