Memperlebar Kesempatan lewat Keterampilan
Program yang dinaungi OSIS bidang 4 (Prestasi Akademik, Seni, dan Olahraga) dan 6 (Kreativitas Keterampilan dan Kewirausahaan) ini menjadi program tiap tahun bagi murid kelas 10 dan 11. Guru pembimbing OSIS, Ayub Febriyanto, mengatakan, tujuan penyelenggaraan program ini adalah menggali keterampilan dan minat siswa serta mengasah kemampuan dalam beberapa bidang.
Pelatihan yang ditawarkan tahun ini meliputi fotografi dengan pembicara Darmawan Tjong, penulisan kreatif oleh Rijo Tobing, jurnalistik oleh tim Kompas Muda, tata rias oleh tim Puspita Martha, dan wirausaha oleh Antonius Tanan. Selain itu juga ada pelatihan MC, film pendek, hukum, dan media influencer.
Melalui pembicara-pembicara yang berkompeten di bidangnya, siswa diharapkan mendapat bekal keterampilan dan wawasan yang luas daripada sekadar menghafal dan menghitung. Selain itu, seperti tema yang diusung, siswa ditantang tak hanya menunggu kesempatan, tetapi juga membuat kesempatan untuk berkarya melalui kreativitas dan keterampilan yang dipelajari.
Acara workshop dibagi menjadi dua sesi sehingga siswa dapat memilih dua bidang yang mereka minati. Acara dibuka dengan opening ceremony dan pemukulan gong lima kali sebagai tanda resmi pembukaan acara oleh Kepala SMAK 1 BPK Penabur Jakarta Endang Setyowati. Setelah pembukaan, para siswa masuk ke kelas sesuai dengan bidang yang dipilih.
Banyak pengalaman
Salah satu siswa SMAK 1 BPK Penabur, Marvella, mengatakan, acara ini memberikan pengalaman luar biasa baginya. ”Keterampilan berbicara di depan umum wajib diasah oleh semua orang dan memiliki andil besar dalam kehidupan. Sayangnya, pendidikan formal di sekolah belum tentu menggali kemampuan siswa dalam public speaking,” kata Marvella yang mengikuti pelatihan MC dengan menghadirkan pembicara Billy Stevanus.
Billy merupakan salah satu alumnus SMAK 1 BPK Penabur yang tidak hanya pandai secara kognitif, tetapi juga cekatan dan terampil. Tahun ini, dia kembali ke sekolah kami untuk berbagi ilmunya. Melihat karakternya yang menyenangkan dan mampu menciptakan suasana hangat di antara peserta, Marvella merasa berhasil diajak untuk mengenal lebih dalam bidang komunikasi.
Peserta semakin dibukakan wawasannya bahwa untuk menjadi MC yang baik perlu kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi. Billy menyampaikan banyak tips untuk menjadi seorang MC, mulai dari menjaga kesehatan, seperti rajin berolahraga, mengatur pola makan, memperbanyak kosakata, senam mulut sebelum memulai acara, dan tak lupa juga menjaga kesantunan dalam acara formal ataupun informal.
Tidak kalah serunya dengan workshop MC, fotografi pun menjadi salah satu bidang yang diikuti dengan antusias para siswa. Salah seorang siswa, Jessica Tiera, mengatakan tertarik dengan fotografi sekaligus ingin mengasah kemampuannya menghasilkan foto yang berkualitas.
Peserta mendapat banyak ilmu dari Darmawan Tjong, seperti membedakan pencahayaan, mendapatkan komposisi foto, cara framing foto, serta mengambil angle yang tepat. Teori yang telah diajarkan juga menjadi
semakin nyata ketika peserta yang
hadir diberikan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang telah diberikan.
Dari materi teori dan praktik tersebut, ada satu hal yang membuat workshop ini tidak dapat dilupakan. ”Suatu pembelajaran dari pembicara bahwa fotografi bukanlah sekadar mengambil foto, melainkan menyimpan memori lewat jepretan kamera. Keren banget,” kata Jessica.
Setelah istirahat selama satu jam, para peserta kembali masuk ke kelas dengan sesi yang berbeda. Salah satu siswa SMAK 1 BPK Penabur, Brigitta, memilih mengikuti pelatihan bidang keuangan untuk sesi kedua. Dia memilih bidang tersebut karena ingin mengembangkan kemampuan sesuai dengan minta yang dimilikinya.
Brigitta juga belajar bahwa demi meraih kesuksesan tidak bisa diperoleh dengan cuma-cuma, tetapi perlu kerja keras dan berani untuk bangkit dari kegagalan. Pengalaman hidup dan kesuksesan pembicara menjadi sebuah inspirasi dan motivasi baginya dan tentu untuk peserta lainnya.
Tidak ketinggalan, kakak-kakak dari Kompas Muda mengadakan workshop jurnalistik pada acara ini. Para peserta diberikan bimbingan mengenai unsur- unsur dalam koran, seperti jenis-jenis artikel, tata bahasa, dan juga mengenai komunitas Kompas Muda. Setelah itu para peserta diajak untuk mencoba menulis sebuah artikel. Kelompok dengan tulisan terbaik mendapat hadiah gratis berlangganan koran Kompas selama enam bulan.
Vanessa, salah satu peserta yang berhasil membuat tulisan terbaik, menjelaskan bahwa awalnya ia mengikuti workshop jurnalistik karena tidak tertarik dengan bidang lainnya. Namun, pada akhir hari, ia pun semakin tertarik dengan bidang jurnalistik. ”Workshop ini berguna banget. Kita jadi tahu tentang cara menulis yang baik, seluk-beluk koran, dan lain-lain. Edukatif banget dan seru pokoknya,” tutur Vanessa.
Kurang lebih seperti itulah gambaran workshop yang diadakan oleh SMAK 1 BPK Penabur Jakarta. Bukan hanya kemampuan menganalisis, menghitung dan menghafal yang patut kita kuasai, melainkan memiliki keterampilan juga tidak kalah berharganya. Semoga bekal yang sudah diberikan kepada para siswa menjadi sebuah nilai tambah untuk masa depan yang gemilang. Bagaimana dengan sekolahmu?
Tim SMAK 1 Penabur Jakarta Nitalia Wijaya, William Nathanael, dan Jennifer Hwang