Pendaftar Makin Banyak

Kompas

Pengunjung mengamati deretan poster film.

Festival Arkipel adalah buah gagasan Forum Lenteng untuk membaca fenomena global dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya melalui produk sinema. Perhelatan ini berlangsung di tiga tempat di Jakarta, yaitu GoetheHaus, Kineforum, dan Gudang Sarinah Ekosistem.

Menurut Yuki Aditya, Direktur Festival, ada 85 film dokumenter dan eksperimental dari 32 negara yang diputar. Pemutaran itu terbagi menjadi delapan program utama, yaitu Kompetisi Internasional, Kuratorial Penal Colony, Kurator Muda Asia, Candrawala, Pameran Kultursinema, Presentasi Khusus, Penayangan Khusus, dan Festival Forum. Semua program itu gratis dan terbuka untuk umum.

Program Kompetisi Internasional tahun ini menjaring sekitar 1.700 judul film dari 80 negara selama tiga bulan masa pendaftaran. Jumlah pendaftar itu makin bertambah. Sebagai perbandingan, pada Arkipel 2015 pendaftarnya 1.200 judul film, tanpa ada satu pun film dari Indonesia yang jadi finalis. Tahun ini, tuan rumah diwakili film Turah, karya pemuda dari Tegal, Wicaksono Wisnu Legowo.

Sementara itu, program Pameran Kultursinema menampilkan arsip film yang dibuat di Indonesia pada masa revolusi dengan tajuk ”Takdir Huyung”. Pameran yang dikurasi Mahardika Yudha ini berlangsung di Gudang Sarinah Ekosistem. (HEI)