INCUBUS, SEKALI LAGI!
Antusiasme itu bukan cuma menghinggapi band. Penggemarnya pun demikian. Pukul 17.00, atau tiga jam sebelum jadwal konser dimulai, antrean penukaran tiket sudah terlihat di pintu masuk Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Cuaca Kemayoran sore itu terlihat cerah, mengiringi kegembiraan penggemar Incubus. Sebagian datang awal untuk berkumpul dengan teman-teman lamanya terlebih dulu. Mungkin berbagi memori dan monumen hidup ketika diiringi lagu Incubus.
”Gue sengaja minta izin kerja setengah hari ke kantor soalnya temen-temen SMA gue pada datang ke sini,” kata Priyantono (29). Tak lama, ia menghampiri segerombolan kawannya, berpelukan, lalu tos-tosan. Empat dari enam pria itu memakai kaus bertuliskan Incubus.
Pintu arena dibuka sekitar pukul 18.00. Panggung besar di sisi kanan pintu masuk menyambut arus penonton. Pengeras suara memutarkan lagu-lagu rock alternatif dengan volume tak terlalu keras. Segelintir rombongan beringsut ke ujung kanan. Kelompok kecil ini dapat kesempatan ikut program jumpa dan sapa dengan idola mereka itu.
Kesibukan awak di atas panggung terhenti. Lampu meredup. Sekitar pukul 20.20, personel Incubus masuk berbarengan, tidak satu per satu. Brandon si vokalis melambaikan tangan di dalam gelap kepada penonton. Kerumunan itu pun bersorak. Lampu panggung menyala.
Incubus memulai pertunjukan itu dengan nomor kencang ”Glitterbomb”. Ini adalah lagu dari album teranyar 8, album yang hendak mereka kenalkan melalui tur panjang kali ini. Belum banyak yang ikut bernyanyi di lagu ini. Namun, penonton tetap bersuka dan bergoyang-goyang.
Selepas lagu itu, Jose Pasillas dari balik perangkat drumnya menghajar instrumen itu lebih kencang. Inilah lagu ”Circles”, yang lebih dikenal daripada tembang pembuka tadi. Lebih banyak orang yang ikut bernyanyi, terutama di bagian ”Hey whatever it means to you, knowing that everything moves in circles”, seraya melonjak-lonjak.
Lagu langka
”Hey, how are you guys doing?” sapa Brandon sembari mengatur napas. Ia dan teman-temannya belum hendak menurunkan tensi. Singel pertama dari album anyar, ”Nimble Bastard” meluncur berikutnya. Hawa gerah makin meresahkan diiringi lagu beken ”Anna Molly”. Brandon mulai membuka sebagian kancing kemeja hijau tuanya. Jeda waktunya agak lama sebelum Mike Einziger menggenjreng gitar untuk lagu berikutnya, ”11 AM”.
Lagu bertempo sedang itu telah berumur 18 tahun, dan pertama kali mereka panggungkan pada 2001 ketika album Morning View keluar. Semenjak itu, berdasarkan catatan situs setlist.fm, mereka ”cuma” 74 kali memainkannya dalam konser. Maka, penonton Jakarta tergolong mereka yang beruntung.
Ada satu lagu lagi yang membuat penggemar Incubus di Indonesia beruntung. Mereka memainkan ”Paper Shoes” yang kental unsur funk dari album Light Grenades. Incubus mulai memainkan lagu itu pada 2018 setelah mengabaikannya selama hampir tujuh tahun.
Lagu itu dimainkan setelah berturut-turut membawakan nomor hits radio semacam ”If Not Now, When?”, ”Pardon Me”, dan ”Drive”. Lagu yang disebut terakhir itu bisa jadi adalah lagu wajib setiap pertunjukan mereka. Sejak kelahirannya pada 2000, lagu itu telah dimainkan sebanyak 741 kali. Tak heran, karaoke massal tercipta. Band bahkan sempat berhenti main demi mendengar paduan suara dari penonton itu.
Dengan modal delapan album studio, Incubus, yang terbentuk di Calabasas, California, AS, pada 1991 itu mampu menyuguhkan keluwesan mereka dalam menyusun daftar lagu untuk setiap konsernya. Mereka menyisipkan satu lagu dari album If Not Now, When? yang kurang disambut meriah fans mereka itu.
Khusus untuk khalayak Jakarta, mereka memberi bonus tembang ”I Miss You” di bagian encore. Lagu itu belum pernah mereka bawakan dalam dua konser sebelumnya di Jakarta. Lagu syahdu itu melantun setelah mereka menuntaskan nomor hits ”Wish You Were Here” yang dirangkai dengan sebait lagu berjudul sama dari Pink Floyd.
Pertunjukan hampir selama dua jam itu ditutup dengan nomor ”Warning” yang bersemangat. Vokal Brandon, kini 42 tahun, masih prima melahap nada tinggi di pengujung lagu. Dia tidak kedodoran sedikit pun menyanyikan 20 lagu malam itu, dan masih sempat beberapa kali menabuh perkusi. Walau tak banyak berbasa-basi dengan penonton, Incubus tetap keren….