Peserta Youth Culture 2018 menerima materi untuk bahan artikel di koran, di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Senin (26/2).
Saat ini banyak generasi muda lahir dengan inspirasi baru, tetapi sering tidak memiliki wadah untuk menuangkan kreativitas. Untuk itulah, harian Kompas dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya melalui Kompas Corner menggelar Youth Culture di Surabaya, Senin (26/2).
Harapannya, dengan acara ini, generasi muda bisa menuangkan kreativitasnya. Youth Culture yang ketiga ini mengangkat konsep kompetisi desain koran dengan tema ”We are the Changer-Igniting Inspiration”. Sebanyak 18 kelompok yang berasal dari berbagai sekolah di Jawa Timur mengikuti kompetisi yang digelar di Kampus UKWM, Surabaya, itu. Sebelum kompetisi, peserta mengikuti pelatihan penulisan, fotografi, dan desain grafis.
Seluruh pelatihan diberikan pihak Kompas, yaitu pewarta foto Bahana Patria Gupta, wartawan Ambrosius Harto, dan desainer grafis Salomo Tobing.
”Workshop kali ini sih materinya lebih lengkap dibandingkan lainnya. Pembicaranya juga komunikatif dan sering mengajak peserta berinteraksi sehingga dapat dipahami dengan gampang,” kata salah satu peserta, siswa SMAK Stella Maris Surabaya, Febrina.
Untuk kompetisi membuat koran, Kompas Corner menyiapkan tiga narasumber dari harian Kompas, UKWM, dan CGV Cinemas. Antusias peserta terlihat dari kesigapan para peserta ketika sampai di CGV Cinemas, para fotografer masing-masing tim berusaha mengambil sudut foto terbaik dari berbagai tempat. Para peserta pun bersemangat mencari bahan-bahan tulisan sesuai dengan perencanaan tim.
”Ini pertama kali ikut Youth Culture. Menurutku, ini seru banget. Aku di sini bisa belajar jadi the real journalist yang harus bergerak cepat,” kata Grace, siswa SMA Stella Maris.
Desain keren
Setelah dibekali dengan berbagai informasi dari narasumber, peserta kembali bekerja membuat tulisan dan mengatur desain koran. Semua usaha dilakukan untuk membuat desain koran yang keren.
Semua peserta berlomba menjadi terbaik. Panitia memilih tiga desain koran terbaik. Untuk pemenang juara Youth Culture 2018, juara 1 diraih Paradoks dari SMAK St Paulus Jember, juara 2 oleh St Louis Newspaper dari SMAK St Louis Surabaya, juara 3 Gemerlap Bintang dari SMAN 5 Surabaya, dan juara favorit dimenangkan Jasmine Curry dari SMA Margie Surabaya.
Kebahagiaan peserta terpancar ketika nama tim mereka disebutkan sebagai pemenang. Hadiah diberikan saat acara penganugerahan pemenang kompetisi membuat koran.
”Senang sekali bisa dapat juara satu. Enggak menyangka sama sekali, soalnya tahun kemarin ikut tetapi enggak menang. Jadi memang sudah dua kali ikut event ini, tetapi kali ini yang lebih menantang daripada event sebelumnya,” kata Della Ragil Putri, siswi SMAK St Paulus Jember.
Della, yang juga Magangers Kompas Muda Batch IX, mengatakan, timnya terdiri atas enam orang yang berbagi peran untuk menulis tiga tulisan. Salah satu tulisannya mengenai kredibilitas Kompas sebagai penyedia sarana informasi yang tepercaya. Tidak lupa, tim Paradoks memberikan tips bagaimana sebagai anak muda tidak mudah percaya dengan berita-berita yang beredar.
”Ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan karena pengerjaan hanya sehari dan kita dikejar deadline yang tidak bisa mundur lagi. Jadi, kita benar-benar merasakan menjadi jurnalis yang sesungguhnya dan enggak main-main,” kata Della
Dalam acara penganugerahan pemenang, Kompas Corner menghadirkan pencipta konten Geraldy Tan yang cukup terkenal di Instagram.
”Dulu aku punya ide banyak sekali, tetapi suka takut memulai dan suka menunggu hal yang enggak penting. Akhirnya ya selalu menunda untuk melakukan sesuatu dan ujungnya enggak terealisasi. Kalau seandainya saat itu aku masih menunggu, mungkin saat ini aku enggak bisa ada di sini dan ngobrol sama kalian. Jadi, apa pun ide kalian selama itu positif ya just do it,” kata Geraldy membagikan kisah perjalanan hidupnya..
Serangkaian acara Youth Culture ini juga didukung beberapa pihak sponsor, seperti Bank Jatim, CGV Cinemas, Indosat Ooredoo, ARTV, Emdee Clinic, Garuda HT, serta media partner Sonora Surabaya dan Event Surabaya.
Nike Puspitasari, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya
