Jangan Salahkan Siswa

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Calon mahasiswa antre masuk ruang ujian mengikuti seleksi ujian mandiri Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta, Sabtu (15/7/2017).

Pengamat pendidikan Najelaa Shihab senang melihat siswa peserta UN SMA 2018 berani menyuarakan isi hati mereka kali ini lewat media sosial. ”Itu tren generasi sekarang, berani menyampaikan apa yang mereka rasakan. Saya senang membaca keluhan para siswa yang sesungguhnya menjadi korban UN sehingga mereka tak bisa disalahkan,” ujar Najelaa.

Ia menyarankan peristiwa tersebut menjadi momentum bagi Kemdikbud membenahi proses pembelajaran dan transparansi. Proses pendidikan dan pembelajaran yang Najelaa maksud meliputi pembenahan kurikulum, peningkatan kompetensi guru sehingga bisa melaksanakan kurikulum secara benar sampai fasilitas pendidikannya.

”Jika Kemdikbud ingin mengatasi ketinggalan pendidikan kita agar sejajar dengan kondisi pendidikan internasional, mau enggak mau harus segera berubah. Ini momentum sangat tepat untuk pembenahan besar-besaran,” katanya.

Psikolog pendidikan alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut meminta semua pihak mencermati keluhan mereka secara serius. ”Mereka mestinya menjadi subyek pendidikan, tetapi ini justru hanya menjadi obyek yang paling tidak didengar. Sekarang mereka mulai bicara dan kita harus mendengarkannya,” katanya. (TRI)