Masihkah, Jakarta Memikat di Hati?
Dekat Rumah
Putri Nuryana, Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia, Yogyakarta
Tahun ini, saya menginjak semester VI. Sudah waktunya saya membuat pilihan bekerja ke mana setelah lulus kuliah.
Pilihan pertama, saya ingin merantau ke Ibu Kota. Saya tertarik dengan lowongan kerja di rumah sakit ternama di Jakarta. Pilihan kedua, saya bekerja di daerah sendiri karena jarak antara rumah dan rumah sakit di sini cukup dekat.
Setelah saya pikir-pikir, saya lebih memilih kerja di daerah sendiri, tempat saya dilahirkan. Saya akan mengabdi sebagai tenaga kesehatan. Selain bisa menggali pengalaman sebanyak mungkin, bekerja di daerah sendiri pasti lebih banyak waktu luang untuk sekadar jalan-jalan menikmati daerah asal yang indah dan sejuk.
Keilmuan dan Internet
Mukti Bagus Panuntun, Jurusan Hukum Perdata Islam Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang
Generasi milenial lebih bebas melakukan apa saja yang diinginkan karena kemudahan akses internet. Jadi, sudah tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa yang sudah lulus untuk tidak mengembangkan daerah asal.
Saya yakin orang desa tidak melulu berpikir kerja di kota lebih menjanjikan. Perpaduan pendidikan dan bantuan internet membuat para pemuda masa kini lebih banyak akal untuk berinovasi, mengembangkan keilmuan yang didapat di bangku pendidikan.
Pelatihan jual beli online bagi masyarakat, misalnya, bisa menambah pendapatan dan pelanggan baru dari mana saja. Promosi pariwisata daerah dengan pengemasan menarik di media sosial bisa menarik wisatawan.
Jakarta di Hati
Feli Christina Purnomo, Prodi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Dari dulu sampai sekarang, Jakarta tetap jadi yang pertama dalam mencuri perhatian saya. Daerah lain juga sudah berkembang maju dan hampir menyaingi Ibu Kota ini. Namun, di hati saya, Jakarta tetap nomor satu.
Mencari lapangan pekerjaan di Jakarta memang tergolong sulit karena sangat banyak saingannya. Persaingan itu bisa jadi karena penduduk di Jakarta banyak yang kreatif. Namun, saya tetap bertekad mencari kerja di Jakarta. Mungkin itu karena sejak lahir saya hidup di Jakarta sehingga berat untuk meninggalkannya.
Jika pun sulit mencari kerja di Jakarta, setidaknya saya akan berusaha membuka usaha sendiri di sini. Saya akan mengenalkan usaha saya itu kepada semua masyarakat, sampai tersebar ke daerah sekitarnya.
Gebrakan Baru
Muhammad Waliyuddin, Jurusan Hukum Pidana dan Politik Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang
Memajukan daerah sendiri semestinya jadi cita-cita setiap mahasiswa yang baru lulus saat ini, apalagi daerah asalnya adalah perdesaan terpencil, seperti desa saya. Namun, hampir rata-rata pemikiran pemuda di desa pergi merantau setelah lulus sekolah demi mendapat pekerjaan dan mengejar uang banyak. Jika semua pemuda seperti itu, lantas siapa lagi yang mau memperhatikan dan memajukan daerahnya?
Dari dulu Jakarta menjadi lirikan utama bagi mahasiswa yang baru lulus dengan alasan banyak peluang kerja. Menurut saya, hal itu sulit tercapai jika kita tidak punya keahlian yang memadai untuk merantau di kota besar.
Saya memilih memajukan daerah saya sendiri. Ada kepuasan tersendiri jika dapat melakukan gebrakan baru di daerah kita masing-masing.