Gelato kini semakin menjamur di berbagai kota. Tren kudapan menyegarkan dengan berbagai rasa ataupun topping menambah selera bagi para pemburu kesegarannya. Bukan sekadar kudapan manis, gelato memiliki makna tersendiri bagi para penikmatnya. Nyatanya, gelato yang dingin justru bisa menghangatkan suasana keakraban kalangan muda ataupun tua.
Nah, di Jakarta, banyak gerai gelato yang bisa menjadi pilihan. Salah satunya kedai Ziato Gelato di Kemang, Jakarta. Sebelum memasuki bagian dalam kedai Ziato Gelato, pelanggan disambut dengan tangga biru bercorak apik. Memasuki pintu di sebelah kanan tangga, lantunan musik lembut dan hawa sejuk langsung menghampiri ketika pintu terbuka.
Oki Ossiatzki (50), pemilik kedai Ziato Gelato, sedang merapikan etalase bersama dua karyawannya saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/7/2018). Ziato Gelato menyediakan 50 rasa gelato dan sorbet yang berbeda. Setiap hari, minimal disajikan 16 rasa yang menggiurkan. Memiliki arti yang sama dengan es krim, gelato yang berasal dari Italia memiliki sejumlah perbedaan dengan es krim yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satu perbedaannya adalah varian rasanya.
Menurut Oki, hal itu dipengaruhi pembuatan gelato yang biasanya dibuat sendiri dan dalam skala yang lebih kecil sehingga penjual dapat membuat bermacam varian rasa. Selain gelato, Ziato Gelato juga menjual berbagai varian sorbet. Tidak seperti gelato yang menggunakan susu sebagai bahan tambahan, sorbet merupakan campuran dari buah segar, air, dan gula. Tekstur sorbet menyerupai serbuk es yang lebih kurang mirip seperti salju, tetapi lebih halus.
Bisnis gelato mulai digeluti Oki dan Caki Zoehra (46), istrinya, lebih kurang sejak setahun lalu. Oki adalah desainer interior dan Caki merupakan lulusan desain komunikasi visual yang sempat bekerja di bidang periklanan. Kedua bekal mereka itu dirasa ikut mendukung bisnis yang mereka bangun, baik dalam segi penataan ruang maupun desain logo.
Kedai gelato menjadi pilihan mereka ketimbang membuka jenis makanan lain sebab makanan sejenis es krim tidak pernah ada matinya. Peminat es krim datang dari berbagai kalangan, baik anak kecil, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Sementara itu, di tempat lain, di kawasan kampus Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, ada beberapa kedai gelato. Salah satunya Kenkota Gelato yang mengunggulkan rasa favorit choco mint. Lokasi yang dekat kampus membuat kedai itu selalu ramai dengan mahasiswa.
Pemilik Kenkota Gelato, Johanes Sugianto (38), mengatakan, selain choco mint, ada juga rasa strawbery dan cheesecake. ”Terus terang sih, kalau ditanya omzet, saya enggak bisa tentukan per harinya. Cuma, biasanya saya juga melayani pesanan, ya kisarannya bisa mencapai sekitar Rp 6 juta,” ujar Johanes.
Memilih gelato
Nah, mengapa memilih membuka kedai gelato? Mereka menilai gelato lebih sehat karena tidak mengandung lemak dan pemanis sebanyak es krim. Bahan-bahan yang dipakai untuk gelato seperti cokelat, buah, kacang, dan pemanis alami.
Kedai Ziato Gelato sangat mengutamakan kualitas bahan-bahan untuk pembuatan gelato. ”Saya sampai cari pemasok buah itu di daerah Cipanas. Kalau kita bisa memilih bahan dasar yang terbaik, pasti rasanya itu jelas. Makanan itu (yang paling penting) bukan enaknya, melainkan ngangenin-nya,” kata Oki.
Caki bercerita, banyak hal menarik yang ia temukan selama menjalankan bisnis gelato. Pilihan rasa dapat menggambarkan sifat dan karakter dari masing-masing pembeli walaupun belum banyak penelitian yang dilakukan. Saat menjalankan usaha ini, Caki mengamati perilaku pelanggan dapat tecermin melalui varian rasa yang dipilih.
”Rasa yang dipilih memang bermacam- macam, seperti karakter manusia di dunia. Orang yang suka asam itu orangnya energik. Yang suka vanila, orangnya romantis, enggak banyak bicara tetapi dia mengamati,” ujar Caki.
Kedai ini bisanya ramai saat sore hari. Mereka menilai kebanyakan orang Indonesia biasanya memakan kudapan manis pada sore hari. Pelanggan datang dari berbagai kalangan, seperti pelajar, pegawai kantor, dan keluarga. Kisaran harga yang ditawarkan Rp 17.500-Rp 27.500 untuk berbagai varian gelato.
Salah satu konsumen gelato, Ariel Nathania (15), merasa senang menikmati gelato karena gelato dapat menjadi sarana mendekatkan dirinya dengan teman-temannya.
”Kadang-kadang, kalau lagi ada masalah sama teman-teman, ketika diajak menyantap gelato, bisa sambil bincang-bincang. Jadi bagi saya, gelato sama mereka bisa menghangatkan suasana juga,” kata Ariel.
Nah, apakah kalian tertarik menikmati gelato untuk menghangatkan suasana hatimu? Siapa tahu, gelato juga bisa menghibur di kala hati sedang galau....